PR DEPOK - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung cukup lama telah berdampak pada banyak sektor, salah satunya adalah pariwisata.
Namun, di tengah sulitnya kondisi pariwisata di Indonesia, masyarakat malah banyak memperdebatkan soal wisata halal.
Hal itu menyebabkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno meminta pada masyarakat agar menghentikan perdebatan terkait isu wisata halal.
Baca Juga: Haikal Hassan Diminta Bukti Soal Mimpi Temui Rasul, Azzam Mujahid: Selain Bawa HP, Bawa Powerbank
Menurut Sandiaga perdebatan tersebut dinilai kontraproduktif karena kini akibat pandemi Indonesia tengah berjuang membenahi sektor pariwisata.
"Indonesia sedang bekerja keras membenahi sektor wisata sejak pandemi melanda. Perdebatan di medsos mengenai pariwisata berbasis religi, spiritual, halal, atau syariah itu sangat tidak perlu," kata Sandiaga dengan tegas saat melakukan kunker ke Bali seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News pada Selasa, 29 Desember 2020.
Sandiaga menjelaskan bahwa pemerintah tengah berusaha mendorong pariwisata yang kini sedang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Baca Juga: Defisit Negara Disebut JK Lebih dari Rp1.000 Triliun, Fahri Hamzah: Ini yang Bicara Wapres 2 Periode
Selain itu pemerintah juga memastikan bahwa pariwisata dapat tetap berjalan tanpa menimbulkan risiko penularan Covid-19.
"Mari semua pihak bergandengan tangan memastikan bahwa pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif jadi lokomotif membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ucapnya menambahkan.
Sandiaga menyampaikan bahwa dirinya dititipi tugas mengembangkan pariwisata halal oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Polisi Tanya Bukti Bertemu Rasulullah, Haikal Hassan: Waktu Bermimpi Saya Enggak Bawa HP
Lalu Sandiaga pun mendukung pengembangan wisata halal dan dan religi agar bisa menggairahkan kembali pariwisata di Indonesia.
Diketahui sebelumnya, pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Sedangkan kehadiran Sandi ke Bali dalam kunker pertamanya bertujuan untuk mendengar masukan dari seluruh pemangku kepentingan parekraf.***