PR DEPOK – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kembali memaparkan pendapatnya terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyampaikan pernyataan yang cukup mendapat perhatian publik.
Jokowi menekankan bahwa masyarakat harus aktif dalam menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah, terutama perihal peningkatan perbaikan pelayanan publik.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kesempatan Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020 pada Senin, 8 Februari 2021.
“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” ujar Jokowi.
Di samping itu, mantan Menko Bidang Ekonomi dan Industri, Kwik Kian Gie mengaku bahwa dirinya takut mengemukakan pendapat yang berbeda di era sekarang ini.
Ketakutan itu, kata dia, disebabkan karena di era saat ini dirinya kerap diganggu oleh para pendengung atau buzzer di media sosial.
Hal serupa juga dikatakan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti melalui akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti.
Menurut penilaian Susi Pudjiastuti, hal tersebut merupakan sebuah duka lainnya yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ini adalah duka banyak yg lain,” kata Susi Pudjiastuti seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 11 Februari 2021.
Maka dari itu, Susi Pudjiastuti meminta Jokowi untuk mengimbau seluruh masyarakat agar menghentikan hate speech atau ujaran kebencian.
“Itulah saya kenapa memohon kepada Beliau @jokowi untuk menghimbau seluruh masyarakat di Indonesia menghentikan hate speech,” ujarnya.
Hal itu, lanjut Susi Pudjiastuti, dilakukan agar energi masyarakat dapat dipusatkan untuk menjaga kesehatannya di masa pandemi, serta terus bekerja keras membangun negeri.
“Supaya energi kita semua bisa dipusatkan untuk bertahan sehat di masa pandemi dan terus maju bekerja membangun negeri,” kata Susi Pudjiastuti.
***