Ali Ngabalin Jawab Cuitan Warganet Soal Mantan Pejabat tak Bisa Bedakan Fitnah-Kritik: karena Benci dan Iri

18 Februari 2021, 20:24 WIB
Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Ngabalin. /Instagram/@ngabalin.

PR DEPOK – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin memberikan tanggapannya terkait kritik, hoaks, dan fitnah.

Pasalnya, baik kritik, hoaks, dan fitnah saat ini tengah ramai dan menjadi perbincangan publik belakangan ini.

Tanggapan tersebut disampaikan langsung Ali Ngabalin di akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNews pada Kamis, 18 Februari 2021, yang membalas cuitan dari salah seorang warganet.

Baca Juga: Peringatkan Ruhut Sitompul Soal Kecaman Cak Nun, Benny K Harman: Boleh Ketawa, tapi Jangan Anggap Enteng! 

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, warganet tersebut menanyakan kepada Ali Ngabalin soal mengapa orang yang pintar bahkan seorang mantan pejabat publik tidak dapat membedakan kritik, fitnah, dan hoaks.

Menurut penjelasan Ali Ngabalin, orang-orang tersebut memiliki kebencian, iri hati, dan hanya pura-pura bersikap bodoh.

Krn benci, iri hati dan pura-pura bego alias tolol,” ujar Ali Ngabalin menjelaskan.

Lebih lanjut, Ali Ngabalin mengungkapkan bahwa orang-orang tersebut merasa bingung bagaimana caranya menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Siap Laporkan Rocky Gerung Atas Kritikannya ke Jokowi, Husin Shihab: sebagai Pendukung Setia, Saya Sakit Hati! 

Bingung bagaimana cara utk mencelakakan jokowi,” kata dia menambahkan

Tidak hanya itu, Ali Ngabalin pun meminta doa agar Allah SWT selalu memberikan perlindungan pada diri Jokowi.

Mohon doanya agar Gusti Allah SWT selalu melindungi pakDE ya,” ujar Ali Ngabalin dalam cuitannya.

Baca Juga: Said Didu Minta Buzzer Dibubarkan, Ferdinand Hutahaean: Memangnya Siapa yang Bisa Bubarkan?

Terkait banyaknya berita hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah yang beredar, khususnya di media sosial, sebelumnya Jokowi buka suara mengenai UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Ia menegaskan, apabila dalam penerapan UU tersebut tidak memberikan keadilan bagi masyarakat, maka bisa direvisi.

“Kalau UU ITE tidak bisa memberikan rasa keadilan ya saya akan minta kepada DPR untuk bersama-sama merevisi undang-undang ini, UU ITE ini,” kata Jokowi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @AliNgabalinNew

Tags

Terkini

Terpopuler