Sindir yang Seret Nama Gus Dur Demi Bela SBY, Teddy: Banyak yang Lomba Senangkan Atasan untuk Uang dan Jabatan

20 Februari 2021, 17:51 WIB
Teddy Gusnaidi. /Instagram @teddygusnaidi

PR DEPOK  Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi, turut mengomentari pembangunan Museum SBY yang menuai pro dan kontra.

Belum lama ini bahkan nama Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ikut terusik dalam isu tersebut.

Nama Gus Dur turut disebut ketika salah seorang politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyampaikan pembelaan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dituding menggunakan dana APBD Jawa Timur sebesar Rp9 miliar untuk membangun museum pribadi.

Baca Juga: Klaim DKI Tak Lakukan Apapun untuk Atasi Banjir, Ferdinand: Gubernur seperti Ini Hanya Buat Ibu Kota Mundur

Tak terima mantan ketua umumnya dituding seperti itu, Rachland lantas membandingkan hal tersebut dengan pembangunan makam Gus Dur yang dibangun oleh negara.

Cuitan Rachland Nashidik.

Pertama, bukan museum keluarga. Kedua, inisiatif pendanaan datang dari Pemprov – itu juga cuma sebagian. Terbesar berasal dari sumbangan dan partisipasi warga. Ketiga, sebagai pembanding, Anda tahu makam Presiden Gus Dur dibangun negara?” demikian cuitan yang dilontarkan Rachland Nashidik di akun Twitter pribadinya.

Teddy Gusnaidi pun memberikan komentarnya terkait pihak-pihak yang membela SBY namun dengan membawa-bawa nama Gus Dur.

Demi membela @SBYudhoyono, anak buahnya menyeret2 nama Gus Dur. Gue tdk akan pernah mencari pembenaran bahkan membela seseorang sampai kehilangan rasionalitas,” cuitnya melalui akun Twitter @TeddyGusnaidi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Tak hanya itu, politisi PKPI itu mengklaim banyak pihak yang saling berlomba untuk menyenangkan atasannya, demi mendapatkan jabatan, uang, dan sebagainya.

Banyak memang begitu, berlomba2 untuk menyenang2kan atasan. Tujuannya bermacam2, bisa uang, jabatan, jaringan dsbnya,” sambung Teddy.

Di sisi lain, tudingan Rachland bahwa makam Gus Dur dibangun oleh negara telah dibantah oleh mantan ajudan presiden ke-4 RI itu, Priyo Sambadha, dengan mengatakan bahwa pembangunan makam sepenuhnya menggunakan uang keluarga inti.

Makam #Gusdur dibiayai sepenuhnya oleh keluarga inti. Pemda hanya membangun infrastruktur pelebaran jalan, parkir bus dll demi kelancaran lalin krn ribuan peziarah setiap hari. Makam GusDur jg punya andil besar dlm peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” tulis Priyo melalui cuitan di akun Twitter @Psambadha.

Ia pun meminta agar tidak ada lagi pihak manapun yang mengusik atau menyeret nama Gus Dur, lantaran tokoh besar NU tersebut telah wafat.

Intinya, amal dan 'manfaat' dari umat Tuhan yang sangat bersahaja bernama Gus Dur terhadap masyarakat dan kemanusiaan tidak berhenti ketika beliau wafat. Alhamdulillah. Puji Tuhan. Beliau sudah tenang di sisi mulia Tuhan Sang Maha Cahaya. Mohon dg hormat jangan diusik lagi,” terangnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler