PR DEPOK - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma disinyalir memiliki posisi kuat sebagai Calon Gubernur (Cagub) pada Pilgub DKI Jakarta mendatang.
Hal ini tentu mengancam posisi Anies Baswesdan sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini.
Pasalnya, terlihat dari rilis survei Pilgub DKI Jakarta, nama Tri Rismaharini mengekor dibawah Anies Baswedan.
Baca Juga: Sinopsis Gods of Egypt, Kisah Heroik Seorang Manusia dan Dewa Selamatkan Dunia dari Kehancuran
Terkait hal itu, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada 2022.
Lain halnya dengan Risma, ia akan terus menjabat sebagai Menteri hingga 2023. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap elektabilitas Anies ataupun Risma menjelang Pilgub DKI Jakarta.
Diketahui, nama Tri Rismaharini atau Risma kian hari kian membuntuti Anies Baswedan dalam hasil survei sejumlah lembaga survei.
Baca Juga: Dua Wanita Menyamar Jadi Nenek-nenek Agar dapat Disuntik Vaksin Covid-19
Hasil survei terbaru lembaga survei Median menunjukkan nama Tri Rismaharini berada tepat di bawah nama Anies Baswedan terkait Pilgub DKI Jakarta.
Terkait hal itu, aktivis sosial Geisz Chalifah mengomentari terkait Risma dan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta, di akun Twitter pribadinya @GeiszChalifah.
Menurut Geisz, Risma akan memiliki popularitas yang tinggi di Jakarta.
"Risma akan sangat tinggi popularitasnya di JKT," ujar Geisz, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Geisz menyatakan, bahwa Pilkada 2022 dibatalkan sehingga tidak perlu Pilkada cukup dengan hompimpa saja.
"Tapi krn Pilkada DITIADAKAN utk 2022 Maka JKT gak usah ada Pilkada cukup hompimpa saja diantara pemilik partai atau pake suitan aja. #Wargajktmenonton," ujar Geisz Chalifah.***