PR DEPOK - Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief menilai Presiden Jokowi seharusnya dapat bertindak dalam mengatasi kabar akan diselenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB).
Andi Arief melalui akun twitter pribadinya @AndiArief_ID, menyatakan bahwa pemerintah sebaliknya melakukan pembiaran jika yang dilakukan oleh pihak yang disebut sebagai GPK-PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat) menyelenggarakan KLB.
“Pemerintah lakukan pembiaran jika KLB ilegak terjadi. Pak Jokowi harusnya bisa bertindak, terlalu lembek bela demokrasi,” ujar Andi Arief dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Karena pemerintah tidak tegas, Andi Arief menyatakan untuk tidak menyalahkan mantan Presiden melakukan demonstrasi di Istana karena pemerintah dinilai bertindak terlalu lembek membela demokrasi di Indonesia.
“Soal etika hargai mantan Presiden (SBY) yg lakukan kebenaran juga beku hatinya Jangan salahkan jika mantan Presiden demonstrasi di Istana dg standar prokes,” ucapnya menambahkan.
Sementara itu, terkait kabar KLB pada Partai Demokrat oleh pihak GPK-PD, Andi Arief menjelaskan bahwa ratusan kader Demokrat akan ke Bandara Kualanamu.
Ratusan kader Partai Demokrat yang berangkat ke Bandara Kualanamu dalam rangka meminta Moeldoko kembali ke Jakarta.
“Ratusan kader demokrat akan ke Bandara Kualanmu sambut Pak Moeldoko dan meminta dia pulang ke Jakarta. 3 kemungkinan, pertama batal berangkat karena ketauan. Kedua on scedhule. Ketiga mengubah jam penerbangan. Kami sudah berupaya keras menghalangi langkah para kader ini,” kata dia.
Moeldoko dinilai Andi Arief sebagai pihak yang akan melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat bersama mantan kader lainnya dan terbilang nekad. Namun, pemerintah masih terlihat diam atas aksi Moeldoko yang diduga mau melakukan kudeta.
“Prof @mohmahfudmd diam terhadap kudeta Pak Moeldoko dan segelintir mantan kader.Syarat KLB harus ada izin ketua majelis tinggi Pak SBY. Puluhan kader malam ini minap di kediaman SBY menjaga beliau dan Ketum AHY, takut keselamatannya terancam. Pak Moeldoko gunakan Jurus nekad,” ucapnya.
Sebelumnya, Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya memang sering menyerukan penolakan atas dugaan KLB Partai Demokrat yang dikabarkan akan diselenggarakan di Sumatra Utara.
Akan tetapi, baru-baru ini akun Twitter Andi Arief dengan username @Andiarief_ dibajak. Oleh sebab itu, ia meminta pihak Twitter Indonesia membantu dirinya untuk mengembalikan akunnya.
“Bukan hanya partai yang dicuri, termasuk akun twitter juga. Mogon @TwitterID bantu kembalikan akun saya @Andiarief_, bukan pekerjaan sulit bagi sistem anda mengembalikan akun saya,” ujarnya.***