Soroti Wacana Impor Beras, Fadli Zon: Artinya Pak Jokowi Bisa Dianggap Tak Mampu Penuhi Pangan bagi Rakyat

23 Maret 2021, 16:30 WIB
Anggota DPR RI, Fadli Zon soroti soal wacana impor beras. /Instagram/@fadlizon.

PR DEPOK - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon baru-baru ini menyoroti wacana impor beras yang ramai diperdebatkan publik.

Melalui akun Twitternya, Fadli Zon menilai bahwa rencana Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk impor beras sama seperti menganggap pembangunan pangan Indonesia gagal.

Hal itu Fadli Zon sampaikan melalui sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya @fadlizon pada Selasa, 23 Maret 2021.

Baca Juga: Kaitkan Persidangan HRS dengan Isu Presiden 3 Periode, HH: Sangat Jelas, Indikasi Beliau Ditahan hingga 2024

"Rencana Mendag utk impor beras ini sama saja menyatakan pembangunan pertanian khususnya pangan telah gagal," kata Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Tak hanya itu, Fadli Zon bahkan benuturkan bahwa rencana tersebut sama dengan menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan rakyat.

"Artinya P @jokowi bisa dianggap tak mampu penuhi pangan bagi rakyat," ucapnya secara tegas.

Seolah tak habis pikir, Fadli Zon mengatakan bahwa rencana tersebut benar-benar bisa menghancurkan para petani Indonesia.

Baca Juga: Ali Ngabalin Sebut Amien Rais Ahli Nujum Usai Ramal Air Laut Naik: Halusinasi Mulu, Mulai Pikun Kali

"Luar biasa nafsu impor beras 1 juta ton ini, benar2 mau menghancurkan petani n sektor pertanian," ujar Fadli Zon menambahkan.

Cuitan Fadli Zon yang menyoroti soal kabar impor beras. Twitter/@fadlizon.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa kebijakan impor beras tersebut dilakukan sebagai pemenuhan stok di Bulog untuk berjaga-jaga.

Langkah itu diambil karena Mendag menilai daya serap gabah oleh Bulog pada Maret begitu rendah, di mana faktor musim hujan berdampak pada basahnya gabah. Hal itulah yang membuat Bulog hanya bisa menyerap 85 ribu ton gabah.

Baca Juga: Ciri-ciri Lolos Kartu Prakerja Gelombang 15, Dapat Dicek dengan Cara Berikut

"Jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu, dikurangi stok impor 300 ribu ton. Berarti stok itu tidak mencapai 500 ribu ton, ini yang paling rendah dalam sejarah Bulog," kata Muhammad Lutfi.

Meski demikian, Muhammad Lutfi menegaskan bahwa impor beras tersebut tidak akan dilakukan apabila pengadaan Bulog di masa panen berjalan dengan baik.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @fadlizon

Tags

Terkini

Terpopuler