Guna Memastikan Tak Ada Bom Lain, Tim Gegana Brimob Sisir Lokasi Ledakan di Sekitar Gereja Katedral Makassar

28 Maret 2021, 17:22 WIB
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021. / ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

PR DEPOK - Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan bom bunuh diri di sekitar Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Ujung Pandang, Makassar.

Beberapa kendaraan taktis (rantis) dan perlengkapan lainnya digunakan untuk menunjang olah TKP.

"Sedang dilakukan olah TKP oleh anggota, semua berbagi tugas. Anggota yang lainnya juga mengamankan perimeter lokasi dan menutup akses jalan untuk sementara waktu," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Sebut Perakit Bom Bunuh Diri di Makassar Paham Peledakan, Kapolda Sulsel: Termasuk Kategori High Explosive

Saat yang bersamaan juga dilakukan penyisiran oleh Tim Gegana Brimob Polda Sulsel dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di lokasi tersebut.

Hal ini dilakukan guna memastikan tidak terdapat bom lainnya di sekitar lokasi kejadian.

Terkait dengan jaringan pelaku bom bunuh diri, Kapolda masih melakukan penyelidikan dan belum bisa memastikannya.

"Masih dalam pendalaman, jaringan mana. Kami bersama Mabes Polri terus berkoordinasi dan perkembangan lanjutannya pasti akan kami sampaikan," ucapnya.

Sementara itu, seorang saksi mata bernama Saele menduga pelaku bom bunuh diri adalah seorang perempuan.

Baca Juga: Kartu Prakerja Sedang Diproses? Berikut Arti Status Kartu Prakerja Sedang Diproses pada Dashboard

Hal tersebut lantaran menurutnya, dilihat dari potongan tubuh berupa lengan tangan dan jari nampak kecil.

Saele saat itu berada sekira 50 meter dari titik ledakan di Gerbang Gereja Katedral Makassar.

"Saya tidak bisa tahu pasti jenis kelamin pelakunya. Akan tetapi, dari potongan tangannya, pergelangan tangannya, dan jari-jarinya itu putih dan kecil, sepertinya perempuan. Saya juga bandingkan dengan tangan laki-laki, seperti tangan saya, itu sangat berbeda," tuturnya.

Saele mengatakan, saat kejadian dia bersama sang istri tengah berkendara dari arah Jalan Ahmad Yani setelah melakukan terapi laut di pantai depan Benteng Roterdarm Makassar.

Baca Juga: Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Musuh Semua Agama, Jimly: Tidak Perlu Asosiasikan dengan Kelompok Tertentu

"Kami panik, lalu berhenti setelah kejadian itu. Saya lihat ada seseorang yang sedang olahraga lari yang sepertinya dia adalah petugas kepolisian langsung menelepon dan menyebut 'ini bom bunuh diri'. Warga pun berdatangan menuju asal suara ledakan," ujar Saele.

Mereka juga melihat sebagian kecil anggota jemaat keluar dari gereja dan sebagian besar jamaah masih berada di dalam ruangan tersebut.

Sejumlah orang yang berada di sekitar ledakan mengalami luka-luka dan sebuah sepeda motor terbakar akibat ledakan bom.

Baca Juga: Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Musuh Semua Agama, Jimly: Tidak Perlu Asosiasikan dengan Kelompok Tertentu

"Jadi, ada beberapa anggota jemaah sudah selesai ibadahnya dan sebagian masih ada di dalam. Saya lihat warga yang penuh darah di celananya," ujar dia.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler