PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengomentari pernyataan Jusuf Kalla (JK) terkait dengan dugaan akan adanya aksi teror secara nasional usai pengeboman yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, ia mengaku heran dengan dugaan JK tersebut.
Pasalnya, pemerintah serta aparat kepolisian pun tidak pernah mengumumkan dugaan akan adanya teror secara nasional seperti yang diungkapkan oleh JK.
"Pemerintah dan aparat kepolisian tak pernah umumkan ttg kondisi sprt ini, bahwa akan ada teror secara nasional," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia lantas mempertanyakan alasan JK yang seolah lebih mengetahui terkait rencana teror nasional tersebut.
"Tapi mengapa pak JK bs lbh tau dr aparat kepolisian?" tutur Ferdinand Hutahean melanjutkan.
Mantan politisi Partai Demokrat itu mengaku merasa terteror dengan pernyataan mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 itu.
"Saya justru merasa terteror dengan pernyataan ini? Apakah anda juga merasa terteror?" katanya di akhir cuitan.
Untuk diketahui, sebelumnya Jusuf Kalla mengungkapkan kekhawatiran akan adanya rencana teror serentak secara nasional.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Selasa, 30 Maret 2021, Mulai Pukul 10.00 hingga 16.30 WIB
Pernyataan ini ia sampaikan usai insiden pengeboman yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar, pada Minggu, 28 Maret 2021.
Dugaan JK tentang adanya rencana teror nasional ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa selalu ditemukan bom di lokasi penangkapan yang dilakukan oleh aparat yang berwenang.
Ia lantas mewanti-wanti agar masyarakat bisa lebih waspada dan berhati-hati terkait dengan dugaan rencana teror nasional ini.
Sebelumnya, publik sempat dikagetkan dengan ledakan bom yang terjadi di Gereja Katedral.
Ledakan ini diduga merupakan aksi bom bunuh diri yang dilakukan ketika ada sejumlah jemaat yang tengah beribadah di dalam gereja.
Namun, ledakan bom tersebut terjadi di luar gedung dekat dengan gerbang gereja.
Pihak kepolisian hingga saat ini masih menyelidiki pelaku yang kini diduga terafiliasi dengan FPI lantaran ditemukan sejumlah atribut serta kartu anggota FPI pada barang-barang milik pelaku.
Kendati demikian, polisi masih terus mengumpulkan bukti lebih lanjut untuk mengetahui pelaku dan motif dari pengeboman di gerbang Gereja Katedral, Makassar ini.***