PR DEPOK – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal mengomentari aksi terorisme yang baru-baru ini terjadi.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab dipanggil Gus Sahal ini melalui akun Twitter pribadinya @sahal_AS pada Rabu, 31 Maret 2021 kemarin.
Dalam cuitannya, Gus Sahal mempertanyakan pihak mana yang menyatakan bahwa kelompok teroris tidak beragama.
“Kata siapa teroris ga beragama?” ujar Gus Sahal sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Selanjutnya, Gus Sahal pun mengungkapkan sejarah terorisme dalam agama Islam. Menurut penuturannya, teroris pertama dalam sejarah Islam bukan seorang penganut Yahudi ataupun Kristen, melainkan seorang penganut Islam.
Gus Sahal menegaskan bahwa kaum Khawarij adalah golongan yang pertama kali mengkafirkan muslim lainnya yang berbeda pandangan.
“Teroris pertama dlm sejarah Islam bkn orang Yahudi, bkn orang Kristen, tp orang Islam: Khawarij yg gampang mengkafirkan muslim lain yg beda paham,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, korban akibat ledakan bom yang terjadi pada Minggu, 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.30 WITA di Gereja Katedral Makassar berjumlah 14 orang.
Kapolda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Merdisyam mengungkapkan bahwa jumlah korban akibat ledakan bom tersebut mengalami peningkatan.
Menurut penuturannya, jumlah korban bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar tersebut bertambah menjadi 20 orang.
Kemudian pada Rabu, 31 Maret 2021 sore, terduga teroris berinisial ZA menyerang Markas Besar (Mabes) Polri.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, terduga teroris ZA ini merupakan salah satu warga Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim).
Saat melakukan aksinya di Mabes Polri, ZA nampak mengenakan kerudung berwarna ungu dan baju berwarna hitam.***