Sebut Hanya di Era Jokowi Banyak BUMN Rugi, Nicho Silalahi: Prestasi Spektakuler dan Patut Dibanggakan!

12 April 2021, 13:03 WIB
Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi. /Instagram @nicho_silalahi

PR DEPOK – Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi turut menyoroti sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang mengalami kerugian.

Melalui akun Twitter pribadinya @Nicho_Silalahi pada Senin, 12 April 2021, Nicho Silalahi mengunggah empat judul artikel yang memberitakan kerugian di empat perusahaan BUMN.

Pertama anak perusahaan Pertamina, yakni Perusahaan Gas Negara (PGN) alami kerugian Rp3,8 triliun. Kedua, Waskita Karya yang rugi Rp7 triliun dan memiliki utang Rp90 triliun.

Baca Juga: Real Betis VS Atletico Madrid, Yannick Carrasco Kembalikan Puncak Klasemen Liga Spanyol

Ketiga, Garuda Indonesia yang merugi hingga Rp16 triliun. Keempat, PT Pelni yang juga bisa turut alami kerugian hingga Rp862 miliar akibat pandemi Covid-19.

Nicho Silalahi pun menilai bahwa hanya di kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak perusahaan BUMN yang alami kerugian.

Lantas, Nicho Silalahi melontarkan sindiran dengan memberikan apresiasi kepada Jokowi atas “pencapaian” tersebut.

Baca Juga: Cholil Nafis Jadi Narasumber Kajian Ramadhan PT Pelni, Fadli Zon: MUI Dianggap Sarang Radikal oleh Komisaris?

Selain itu dia juga menyinggung soal pembangunan infrastruktur yang kerap menjadi andalan Jokowi, namun ada yang berakhir “gagal” seperti Bandara Kertajati di Jawa Barat.

Mantap pak @jokowi di kepemimpinan bapak sebagai presiden banyak BUMN Mengalami KERUGIAN dan Itu prestasi yang spektakuler patut dibanggakan, oh ya pak perbanyak terus infrastruktur yang gak berguna seperti bandara Kertajati itu biar cepat negara ini bangkrut,” ujar Nicho Silalahi.

Cuitan Nicho Silalahi.

Sebagai informasi, dikutip dari Antara, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2020, Waskita Karya mencatatkan kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp7,3 triliun.

Baca Juga: Soroti Kegaduhan di PT Pelni, Fadli Zon: Komisaris Mesti Direkrut dari Kalangan Profesional, Bukan Buzzer!

Kerugian tersebut akibat peningkatan beban pinjaman dari investasi jalan tol, penurunan produktifitas proyek, serta beban operasi yang cukup besar akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, pelaksaan divestasi yang telah direncanakan juga tertunda akibat pandemi Covid-19. Dari target lima ruas yang akan dilepas, perseroan hanya bisa merealisasikan satu ruas saja.

Di sisi lain, Waskita Karya membukukan pendapatan usaha sebesar Rp16,2 triliun pada tahun 2020, atau terkoreksi 48 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp31,4 triliun.

Baca Juga: Tidak Lolos SPAN-PTKIN? Segera Daftar UMPTKIN 2021 dengan Cara Berikut

Selain itu, Waskita Karya juga mencatatkan beban operasi sebesar Rp19,87 triliun atau 123 persen dari capaian pendapatan usaha pada 2020.

Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan beban bahan baku dan beban overhead akibat pandemi, serta adanya beberapa klasifikasi ulang dalam pos laba rugi.

Selama pandemi Covid-19, Waskita Karya pun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk implementasi protokol kesehatan di lingkungan kerja perusahaan.

Baca Juga: Bantai Sheffield United 3-0 Tanpa Balas, Alexandre Lacazette dan Gabriel Martinelli jadi Pahlawan Arsenal

Segmen bisnis jasa konstruksi tercatat menyumbang 90 persen dari total pendapatan Waskita pada tahun 2020.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @Nicho_Silalahi

Tags

Terkini

Terpopuler