Luhut Sebut OTT KPK Tidak Buat Orang Kapok Jadi Koruptor, Ferdinand: Realita Tak Terbantah, KPK Perlu Evaluasi

14 April 2021, 08:16 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Twitter @FerdinandHaean3

PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Luhut, hasil OTT yang dilakukan KPK tidak seperti yang diharapkan, karena tidak serta merta membuat orang menjadi kapok.

Luhut Binsar Panjaitan menyampaikannya dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK Tahun 2021-2022 di Gedung KPK, Jakarta, pada Selasa, 13 April 2021.

Baca Juga: Prediksi Manchester United vs Granada di Liga Eropa: The Red Devils Berambisi Rebut Satu Tiket Semifinal

"Maaf kalau saya bicara agar terbuka, OTT juga menurut saya buahnya tidak seperti yang kita harapkan, (apa) orang jadi kapok? Tidak juga, pencegahan ini yang menurut hemat saya yang perlu KPK dari awal selalu kedepankan," kata Luhut.

Menanggapi pernyataan Luhut, Ferdinand Hutahaean menyampaikan bahwa yang dikatakan Luhut adalah realita yang terjadi di dalam negeri saat ini dan tidak terbantahkan.

Hal itu disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada Selasa, 13 April 2021.

"Sejak lama kita berharap agar @KPK_RI mengutamakan pencegahan spy uang rakyat tidak hilang dimaling oleh koruptor," ujar Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Gus Sahal Soal Ramadhan Pertama Tanpa FPI: Selalu Klaim Anti Kemaksiatan Tapi Sweeping dan Main Hakim Sendiri

Ia pun menambahkan, bahwa para koruptor banyak yang tertangkap, tetapi korupsi terus terjadi. Menurut Ferdinand, KPK harus melakukan evaluasi.

"Apa yg disampaikan oleh pak Luhut ini adalah realita tak terbantahkan. Banyak yg tertangkap, tp korupsi terus terjadi. KPK perlu evaluasi," kata Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter-nya.

Cuitan Ferdinand Hutahaean.

Luhut pun sebelumnya menjelaskan bahwa ada Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang merupakan arah kebijakan nasional yang memuat fokus dan sasaran pencegahan korupsi.

Stranas PK ini digunakan sebagai acuan kementerian, lembaga, pemerintah daerah dalam mencegah korupsi di Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 54 Tahun 2018.

Baca Juga: Berikut 6 Manfaat Buah Siwalan, Salah Satunya Miliki Efek Pendingin bagi Tubuh

"Jangan biarkan orang terjerumus, kalau masih bisa kita ingatkan. Pengalaman saya sekarang hampir 7 tahun di kabinet ini, saya lihat memang pencegahan ini baru akhir-akhir ini semakin baik dan itu menurut saya hal ini sangat penting, tidak sekedar OTT," ujar Luhut sebagaimana dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Luhut menegaskan bahwa KPK merupakan suatu lembaga yang super sakti, jika bisa memainkan peran dengan pas.

"KPK ini super sakti, jadi sebenarnya kalau KPK bisa memainkan peran dengan pas, pencegahannya akan banyak, akan bisa menurunkan korupsi, tapi kalau hanya sekadar penindakan terus tanpa pencegahan saya pikir juga tidak akan arif. Sekarang saya lihat pimpinan KPK banyak mendorong pencegahan dan saya sangat apresiasi tentang itu," kata Luhut.

Baca Juga: Ramalan Shio Naga, Ular, Kuda dan Kambing Rabu, 14 April 2021: Cek Keberuntunganmu Hari Ini

Ia pun menyebutkan harapannya, yakni agar KPK jangan sampai membiarkan orang berbuat salah, kecuali memang telah berusaha diingatkan, maka setelahnya akan dapat penindakan.

"Saya kira peran KPK harus maju, seperti penanganan pelabuhan tadi ikan yang ada di penangkapan ikan di lumbung ikan nasional akan kita jalankan, lalu soal kereta api cepat, banyak sekali mega projek yang ada di republik ini sedang berjalan yang perlu pencegahan agar tidak terjadi bahan korupsi ke depan," kata Luhut.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler