Nadiem Kunjungi Kantor PBNU Terkait Kamus Sejarah, Ferdinand: Gagal Lagi Upaya Kaum Oposan Plastik Adu Domba

23 April 2021, 14:30 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim ke kantor Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).

Kunjungan tersebut disinyalir terkait polemik kamus sejarah yang telah diterbitkan sejak 2017 dan kini banyak dikritisi publik.

Nadiem Makarim dalam kunjungannya itu juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi, terutama kepada warga NU, karena sempat ramai beredar kabar nama pendiri NU KH Hasyim Asy'ari tak tercantum.

Baca Juga: Terdeteksi Titik Magnet Saat Pencarian KRI Nanggala-402 , Kapuspen TNI: Mudah-mudahan Jadi Titik Terang

Kunjungan Nadiem ke kantor PBNU itu kemudian ditanggapi oleh Ferdinand Hutahaean, di akun Twitternya @FerdinandHaean3, pada Kamis, 22 April 2021.

Menurutnya, upaya dari para kaum oposan plastik yang adu domba rakyat dengan pemerintah gagal lagi.

"Alhamdulillah..! Gagal lagi upaya para kaum oposan plastik memgadu domba rakyat dengan pemerintah. Apalagi oposan pendukung teroris ISIS," kata Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Ferdinand Hutahaean.*

Baca Juga: Bansos Kemensos Cair Bulan April 2021, Segera Cek Nama Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Sebelumnya, Nadiem Makarim dipuji oleh cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, atas respon cepat yang dilakukannya terkait dengan polemik kamus sejarah ini.

"Saya mengapresiasi Pak Nadiem memberi respons cepat menyikapi masalah ini dan memberikan klarifikasi dan penegasan akan komitmen untuk terus memasukkan tokoh-tokoh yang punya jasa besar dalam proses perjalanan bangsa dalam materi pembelajaran anak-anak didik kita," ujar Yenny dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 21 April 2021 seperti dikutip dari Antara.

Yenny mengapresiasi respon cepat yang Nadiem Anwar Makarim lakukan terhadap polemik kamus sejarah, padahal penyusunannya tidak terjadi di era Nadiem.

Baca Juga: 127 WNA India Eksodus ke Indonesia, Yan Harahap: Warganya Dikekang tak Boleh Mudik, Warga Asing Bebas Masuk

Menurut Yenny, kamus sejarah yang menjadi perdebatan itu terbit sebelum Nadiem menjabat sebagai menteri, sehingga tidak berada dalam supervisinya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler