Jenderal Militer Myanmar Sambangi Indonesia, Dandhy Laksono: Yakin NKRI Tak Berani Ceramahi Soal Demokrasi

24 April 2021, 16:25 WIB
Aktivis HAM, Dandhy Laksono.* //Instagram/ @dandhylaksono//

PR DEPOK – Aktivis HAM, Dandhy Laksono mengomentari kedatangan pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing di Indonesia.

Sebagaimana diberitakan, ia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu, 24 April 2021 siang.

Kedatangan Hlaing tersebut ditampilkan melalui video yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 April 2021: Rahasia Terbongkar, Apakah Elsa akan Melakukan Percobaan Bunuh Diri?

Min Aung Hlaing tiba sekira pukul 11.00 WIB, kemudian disambut oleh Duta Besar Myanmar untuk RI, Ei Ei Khin Aye dan Kepala Protokol Negara (KPN), Andy Rachmianto.

Kedatangan pemimpin junta militer itu untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN untuk membahas krisis politik yang terjadi di Myanmar.

Hal itu pun disoroti publik lantaran kondisi politik Myanmar yang sedang tidak kondusif beberapa waktu belakangan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Malaysia Capai Tingkat 'Berbabaya', Warga Amerika Dilarang Pergi ke Negara Tersebut

Salah satu yang menyoroti hal itu yakni Dandhy Laksono melalui akun Twitter miliknya, @Dandhy_Laksono.

Ia melontarkan pertanyaan, mengapa Jenderal Myanmar itu merasa percaya diri datang ke Indonesia.

“Mengapa jenderal Myanmar percaya diri datang ke Indonesia?” tulis Dandhy Laksono seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 24 April 2021.

Tangkapan layar.

Menurutnya, Hlaing merasa percaya diri karena dirinya yakin NKRI tidak akan berani menceramahinya tentang demokrasi dan anti-kekerasan.

“Karena yakin NKRI tak akan berani menceramahinya tentang demokrasi dan anti-kekerasan,” ucapnya.

Diketahui, rombongan Hlaing selanjutnya bergerak meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju lokasi pertemuan di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi menyebutkan pertemuan pemimpin ASEAN merupakan inisiatif dari Indonesia dan merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Presiden Jokowi dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler