Tak Habis Pikir Babi Ngepet Dipercaya Sedangkan Bipang Diributkan, Ferdinand: Kaum Ini Sebetulnya Mau Apa Sih?

9 Mei 2021, 14:32 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean tampak tidak habis pikir dengan orang-orang yang meributkan bipang (babi panggang) yang dipromosikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ferdinand pun membandingkan kasus babi ngepet beberapa waktu lalu, yang menurutnya lebih diterima masyarakat dibanding bipang.

Cuitan Ferdinand Hutahaean.

Memang edan, BABI NGEPET dipercaya dan tidak dimaki tapi BIPANG yang UMKM diprosiim pada ribut..!! Kaum ini sebetulnya mau apa sih? Hahahahaha,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Minggu, 9 Mei 2021.

Baca Juga: 555 Personel Gabungan Kepung Kampung Ambon, 45 Orang Diamankan Beserta S Barbuk dari Senjata hingga Narkoba

Sebelumnya, beredar video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disiarkan stasiun televisi swasta dan viral di media sosial Twitter.

Video tersebut viral lantaran diunggah oleh warganet dengan akun @BossTemlen pada Jumat, 7 Mei 2021. Sontak saja pernyataan Jokowi itu menimbulkan kegaduhan di media sosial Twitter.

Pada potongan video tersebut, Jokowi mengatakan menjelang lebaran yang masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan bersama.

Baca Juga: Febri Diansyah Koar-koar Bela Novel Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Berhentilah Memuja, Dia Itu Biasa Aja

Kemudian, Jokowi pun mengajak masyarakat untuk membeli makanan khas daerah secara online agar bisa dijadikan oleh-oleh pada musim mudik 2021.

"Untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," katanya.

Lantas, Jokowi menyebutkan beberapa makanan daerah, dan salah satunya terselip ajakan Jokowi untuk membeli bipang Ambawang asal Kalimantan (babi panggang).

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Tinjau Pos Penyekatan di Cikarang Barat: Ini Memang Sesuatu yang Tidak Mudah

"Yang rindu makan gudeg Yogya, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan," ujarnya.

Menurut Jokowi, makanan kesukaan semua masyarakat bisa diantar sampai ke rumah.

"Atau kalau kita mengirimkan oleh-oleh atau hadiah di keluarga yang jauh, pakaian, cenderamata, dan berbagai jenis barang lainnya, tinggal pesan dan kirim secara online sehingga dapat diterima oleh keluarga atau sehabat kita di mana pun mereka berada,” tuturnya.

Baca Juga: 5 Pemain yang Harus Dijual Manchester United di Bursa Transfer Musim Panas, Mulai dari Juan Mata hingga Jesse

Atas viralnya video tersebut, warganet pun ramai-ramai mengingatkan Jokowi bahwa bipang Ambawang adalah babi panggang. Sehingga haram bagi muslim memakan makanan tersebut.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, rupanya video tersebut merupakan potongan video pidato Jokowi yang diunggah di kanal YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah mengklarifikasi kesalahpahaman yang sudah terjadi soal bipang Ambawang.

Baca Juga: Nama Tak Terdaftar di eform.bri.go.id Masih Bisa Dapat BLT UMKM Rp1,2 Juta, Bisa Cek Lewat Link Berikut Ini

Lutfi mengatakan dalam konteks secara keseluruhan, pernyataan Jokowi dalam video itu adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan membeli produk lokal.

Ia juga mengingatkan pada 13-14 Mei 2021 adalah libur Hari Raya Idulfitri dan 13 Mei 2021 adalah hari libur Kenaikan Yesus Kristus. Jadi, ada dua hari libur keagamaan yang dirayakan dalam waktu bersamaan.

Oleh karena itu menurutnya, pernyataan Jokowi tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner Nusantara.

Baca Juga: Didiuga Sindir KPK, Said Didu: Bikin Tes Pilihan Antara Keimanan dengan Penjilatan, Pendukung Koruptor?

"Jadi sekali lagi kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut untuk mempromosikan kuliner Nusantara yang memang sangat beragam. Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam," ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Menteri Perdagangan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler