Sebut TWK Harus Objektif, Sejiwa Pancasila, Haedar Nasir: Saling Introspeksi Diri, Jangan Mau Menang Sendiri!

1 Juni 2021, 19:13 WIB
Haedar Nasir. /Twitter.com/@AgusYudhoyono

PR DEPOK - Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir menanggapi polemik internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Menurutnya, TWK untuk calon penyidik maupun ASN KPK, semestinya berlaku objektif, dan sesuai dengan Pancasila dan Konstitusi.

Ia juga menuturkan TWK juga harus memposisikan agama dan umat beragama yang dijamin oleh Undang-Undang (UU).

Baca Juga: Mauricio Pochettino Ingin Keluar Dari PSG, Kembali ke Tottenham atau ke Real Madrid

Pernyataan Haedar Nasir itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @HaedarNs, pada Senin, 31 Mei 2021.

"Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) baik untuk calon penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) semestinya ojektif dan sejiwa dengan Pancasila dan Konstitusi. Termasuk dalam memposisikan agama dan umat beragama yang dijamin pasal 29 UUD 1945," ujar Haedar Nasir.

Haedar melanjutkan, di dalam TWK jangan sampai ada bias, reduksi dan politisasi oleh pihak manapun baik di pemerintahan maupun kekuatan manapun.

Baca Juga: Selamati Pegawai KPK yang Dilantik Jadi ASN, Giri Suprapdiono: Semoga Bisa Hidupkan Harapan yang Nyaris Pupus

"Jangan ada bias, reduksi, dan politisasi oleh pihak manapun baik yang ada di pemerintahan maupun kekuatan komponen bangsa," kata Haedar Nasir, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Ia menuturkan jika ingin melawan paham radikal, maka harus benar sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945, serta karakter bangsa.

"Jika ingin melawan paham radikal-esktrem selain harus benar dan objektif sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta karakter bangsa Indonesia yg beragama dan berkebudayaan luhur berciri moderat,juga tidak boleh membawa paham radikal-esktrem lain yg bermantelkan otoritas kuasa," ujar Haedar Nasir.

Haedar menegaskan bahwa semua pihak harus tulus, jujur, adil, objektif, profesional, ilmiah, dan taat asas demi mengurus negara dan berkehidupan.

Baca Juga: Selamati Pegawai KPK yang Dilantik Jadi ASN, Giri Suprapdiono: Semoga Bisa Hidupkan Harapan yang Nyaris Pupus

"Semua pihak wajib tulus, jujur, adil, objektif, profesional, ilmiah, taat asas, konstitusional, bermoral utama, serta menjunjungtinggi kebenaran, kebaikan, dan kebersamaan dalam mengurus negara dan hidup berbangsa," kata Haedar Nasir.

Lebih lanjut, Haedar mengatakan jika ada masalah dalam bangsa ini, kedepankan dialog dan solusi.

Setiap pihak harus saling introspeksi diri, masing-masing diri jangan mau merasa menang sendiri.

"Apakah kita ingin pecah sebagai bangsa karena ada yang salah kaprah dan salah langkah. Jika ada masalah kedepankan dialog dan solusi dengan jiwa kenegarawanan tinggi. Setiap pihak saling introspeksi diri. Masing-masing jangan mau menang sendiri!," ujar Haedar Nasir.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter @HaedarNs

Tags

Terkini

Terpopuler