PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau biasa disapa Gus Umar, menanggapi rencana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto atas Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).
Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno (Dave Laksono) telah mengatakan bahwa Komisi I akan menanyakan kepada Prabowo Subianto terkait hal tersebut.
Akan tetapi, Dave mempertanyakan memungkinkan atau tidaknya alpalhankam direalisasikan dalam waktu dekat, karena pengadaan alpalhankam ini sangat besar.
"Angka itu kan besar (124.995.000.000 dolar AS), pembelian dan pengadaannya panjang, bukan seperti membeli barang di toko," kata Dave.
Adapun rencana Prabowo untuk membeli alutsista dalam nominal besar ini ditanggapi oleh Umar Hasibuan melalui akun Twitter pribadinya @UmarChelsea75, pada Rabu, 2 Juni 2021.
Menurutnya, saat Menhan Prabowo melawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dulu berteriak dan menghina anggaran bocor.
Ia menuturkan bahwa saat ini Prabowo hanya berkuasa sebagai menteri bukan presiden, tapi kelakuannya disebut olehnya seperti itu.
Lanjut, Umar mengatakan bahwa dirinya ogah mendukung Prabowo Subianto untuk maju di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Cuitan Gus Umar. Twitter @UmarChelsea75
"Dulu saat lawan Jokowi teriak dan hina anggaran masa Jokowi bocor. Skrg, Pdhl berkuasanya cuma menteri blm jadi presiden kelakuannya sdh spt ini. Masih mau dukung dia jadi presiden 2024? Gue mah ogah," kata Gus Umar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Adapun Umar Hasibuan juga mengomentari terkait didirikannya PT Teknologi Militer Indonesia yang menjadi perantara bisnis senjata.
Cuitan Gus Umar. Twitter @UmarChelsea75
"Mengerikan banget nih Bowo," kata Umar Hasibuan.
Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, telah mengatakan bahwa kondisi alpalhankam dalam negeri sudah sangat tua.
"Berangkat dari direktif tersebut, dengan juga melihat kondisi alpalhankam kita yang faktualnya memang sudah tua. Bahkan, 60 persen alpalhankam kita sudah sangat tua dan usang serta memprihatinkan," ujar Dahnil.***