PR DEPOK – Guna mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat menyatakan siap akan melakukan uji coba di 319 sekolah.
Uji coba tersebut akan dilaksanakan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMA, baik sekolah negeri maupun swasta.
Ema Sumarna selaku Sekretaris Daerah Kota Bandung mengatakan pihaknya akan terus menguji kesiapan terkait akan dilaksanakannya PTM terbatas pada tahun ajaran baru mendatang.
Tidak hanya menguji kesiapan dan infrastruktur penunjang protokol kesehatan, penerapan skema pola pembelajaran juga akan terus dipantau.
“Mulai dari perilaku tenaga pengajar, siswa dan pengaturan proses belajar. Kemudian insfraktukturnya dan sebagainya,” kata Ema, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA pada Sabtu, 5 Juni 2021.
Ema juga menuturkan nantinya pelaksanaan uji coba PTM terbatas itu akan dihadiri secara langsung oleh siswa sekitar 10 hingga 25 persen dari kapasitas setiap sekolah.
Uji coba ini selain menguji kesiapan fisik seperti sarana prasarana protokol kesehatan Covid-19, menurut Ema, pihaknya juga akan menguji pembagian waktu PTM terbatas tersebut.
“Harus juga diperhatikan sistem pembelajarannya hanya 2 kali 60 menit, pembagian shift,tidak ada kantin, siswa bawa makanan dan minuman masing-masing, tidak ada PKL. Itu harus dibuktikan,” ujarnya.
Menurut Ema, PTM terbatas sebagai langkah pertama yang disiapkan Pemkot Bandung dengan tujuan mengembalikan kondisi proses pembelajaran.
Oleh sebab itu, setiap proses persiapan bahkan pembelajaran harus dilakukan secara teliti.
Baca Juga: Bukan Presiden, Donald Trump Isyaratkan Bakal Calonkan Diri di Jabatan Ini
“PTMT ini menuju satu waktu idealnya kepada new normal. Ada tahapan sekarang uji coba, masa transisi, AKB kemudian new normal. Itu idealnya. Mudah-mudahan seiring melandainya kasus pandemi,” katanya.
Di kota Bandung sendiri terdapat 3.523 sekolah yang terdiri dari semua jenjang. Namun dari semua keseluruhan sekolah hanya 319 sekolah yang lolos dan terverifikasi tim monitoring dan evaluasi gabungan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, serta Satgas Penanganan Covid-19.
“Disdik, Dinkes, dan semua camat kompak, mereka sudah koordinasi secara maksimal. Mulai dari seleksi administrasi kemudian ada proses filterisasi. Sebanyak 319 sekolah inilah yang pada 7-18 Juni akan melakukan simulasi,” ujar Ema.***