Bukan Ivermectin, Pakar Penyakit Menular Sarankan Pakai Obat Ini untuk Mengobati Covid-19

2 Juli 2021, 14:25 WIB
Ilustrasi - Pakar penyakit menular , dr. Faheem Younous sebut bukan Ivermectin tetapi Parasetamol dan Budesonide inhaler untuk pasien Covid-19 yang isolasi di rumah. /Unplash/myriamzilles.

PR DEPOK - Pakar penyakit menular dari University of Maryland, dr. Faheem Younous baru-baru ini memberikan saran terkait resep untuk mengobati Covid-19 di rumah.

Saran tersebut diberikan khusus oleh Faheem Younus untuk rakyat Indonesia, yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Mengingat tak sedikit rakyat Indonesia yang terpaksa melakukan isolasi mandiri di rumah, lantaran kondisi beberapa rumah sakit yang mulai penuh.

Baca Juga: Obat Jane Shalimar Sangat Mahal, Sahabat Beberkan Harganya serta Perjuangan yang Dilalui agar Bisa Sembuh

Salah satu obat yang disarankan Faheem Younus untuk meredakan gejala demam karena terpapar adalah Paracetamol.

"Untuk teman-teman Indonesiaku. Mengobati Covid di Rumah. Gunakan tab parasetamol untuk demam," katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @FaheemYounus pada Jumat, 2 Juli 2021.

Kemudian, Faheem Younus juga membagikan resep obat lain yakni Budesonide inhaler, yang digunakan sebanyak dua kali sehari.

Baca Juga: Rachland Nashidik: Bisakah Presiden Tidur Nyenyak Saat Satu Demi Satu Warganya Tewas oleh Covid-19?

Lalu untuk gejala hidung tersumbat, lanjut dia, pasien bisa menggunakan semprotan hidung Oxymetazolone.

"Gunakan tab parasetamol untuk demam. Budesonide inhaler dua kali sehari. Semprotan hidung Oxymetazolone untuk hidung tersumbat," ucapnya menjelaskan.

Usai menyampaikan resep tersebut, Faheem Younus tidak menyarankan masyarakat Indonesia untuk menggunakan antibiotik, Ivermectin atau steroid dalam mengobati sakit Covid-19.

Baca Juga: Sebelum Wafat, Mbak You Sempat Mengaku Tahu dan Bocorkan Terawangan Soal Waktu Ia Meninggal Dunia

"Tidak perlu antibiotik, ivermectin, seng, atau steroid," ujar Faheem Younus menutup pernyataan.

Pakar penyakit menular dari University of Maryland, dr. Faheem Younous. Tangkap layar Twitter.com/@FaheemYounus.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, akibat menyebarnya varian Covid-19 asal India atau Delta, angka kenaikan kasus aktif Covid-19 semakin melonjak hebat belakangan ini.

Di tengah kondisi yang genting tersebut, pemerintah Indonesia terus berupaya mencari jalan keluar untuk menangani tingginya kasus Covid-19, salah satunya mencari obat yang ampuh.

Baca Juga: Sudah Lewati Masa Kritis, Kondisi Terkini Jane Shalimar Diungkap Sahabat: Belum Sadar, Tapi Ada Kemajuan

Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu sempat menyatakan bahwa Ivermectin, yang merupakan obat kecacingan bisa digunakan untuk terapi Covid-19.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bahkan menyampaikan bahwa Ivermectin yang disarankan Erick Thohir, ternyata berhasil menyembuhkan karyawan-karyawannya yang terpapar Covid-19, dan tak mendapatkan ruang isolasi.

Namun, pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa obat tersebut belum disetujui untuk pengobatan pasien Covid-19.

Baca Juga: BEM Seluruh Indonesia Ancam Turun ke Jalan Dukung BEM UI, Refly Harun: Pemerintahan Jokowi Harus Introspeksi

Sebab menurut BPOM, data uji klinis terkait penggunaan Ivermectin untuk virus Corona belum tersedia hingga kini.

Oleh sebab itu, Kepala BPOM Penny K Lukito mengimbau masyarakat agar tidak membeli obat Ivermectin secara bebas, termasuk membelinya melalui platform online.

Sebab obat yang yang diindikasikan untuk infeksi kecacingan itu menurutnya tergolong sebagai obat yang keras dan pembeliannya harus dilakukan berdasarkan resep dokter.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler