Tes Swab PCR Setelah Isolasi Mandiri Tidak Disarankan, Kenapa? Berikut Penjelasannya

13 Juli 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi swab PCR./ /Humas Pemprov Jateng

PR DEPOK – Dr Samuel Pola Karta Sembiring yang bekerja di RSUP Dr. Hasan Sadikin mengungkapkan bahwa dirinya kadang mendapatkan pertanyaan mengenai tes Swab PCR pasca isolasi mandiri (isoman), berikut penjelasannya.

PCR sendiri adalah alat pemeriksaan yang paling baik untuk saat ini ketika ingin mendiagnosis Covid-19.

PCR juga cukup sensitif, sehingga bisa melakukan deteksi pada materi genetik virus SARS CoV 2 yang masih aktif ataupun yang sudah menjadi bangkai.

Cara untuk mengetahui virus itu masih aktif atau tidak adalah dengan melakukan yang namanya kultur.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos BPNT Juli 2021 Secara Online Melalui cekbansos.kemensos.go.id

“Untuk mengetahuinya, harus dilakukan kultur. Tapi ini tidak rutin dikerjakan pada kasus Covid-19,” ungkap Dokter Sembiring dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun instagram doktersam.

Beruntung, kini sejumlah studi mampu melaksanakan pemeriksaan kultur, sehingga kita bisa memperkirakan sampai kapan virus masih bisa hidup tanpa perlu melakukan kultur lagi.

Virus sendiri tidak akan hidup lebih dari sepuluh hari sejak gejala muncul atau rata-rata berkisar dari 7-9 hari.

Namun pada sejumlah kasus, virus mampu bertahan lebih dari sepuluh hari.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Sebut Pandemi di Indonesia Terkendali, Rizal Ramli: Fakta Saja Dimanipulasi, Pantas Ambyar!

Biasanya hal ini terjadi pada pasien Covid-19 dengan derajat berat dan juga bisa terjadi pada pasien dengan imunitas yang buruk contohnya HIV.

Tes PCR tidak perlu dilakukan ulang karena jika mengacu ke Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau CDC, PCR bisa saja tetap positif setelah melakukan isoman bahkan sampai tiga bulan kemudian. Padahal sudah tidak lagi menular.

Namun terdapat pengecualian pada kasus berat atau kritis yang masih bisa dipertimbangkan untuk melaksanakan tes PCR ulang.

Tetapi perlu diingat bahwa hal ini bukanlah menjadi penentu utama pada kesembuhan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 Juli 2021: Apakah Andin dan Al akan Menyusun Rencana untuk menyelesaikan Masalah Ini?

Jika pun tetap memaksakan untuk melaksanakan tes Swab PCR ulang maka hasilnya nihil atau tidak ada manfaatnya karena hasilnya bisa positif atau negatif.

Jika negatif, kita akan bersyukur. Namun jika positif, maka hal ini tidak akan sama sekali mengubah keputusan status isolasi oleh dokter.

Bahkan ada sejumlah kerugian yang bisa dialami bila melakukan tes Swab PCR ulang di antaranya biaya PCR yang tidak murah dan bisa memunculkan stres karena hasil yang positif, padahal sebenarnya itu merupakan penanda dari sisa bangkai virus saja.

Sesudah masa isolasi mandiri berakhir pada kasus sedang dan ringan, risiko terjadinya penularan sudah sangat kecil karena sejumlah hasil studi mengatakan bahwa virus sudah tidak aktif lagi.

Baca Juga: Densus 88 Periksa Habib Rizieq Soal Terorisme yang Jerat Munarman, Christ Wamea: Pak HRS yang Terus Diincar

Hal ini bisa dipastikan dengan melakukan kultur, namun tidak mudah dan jarang diimplementasikan.

Bagi anda yang membutuhkan PCR ulang untuk kembali masuk ke kantor, sebenarnya sudah tidak perlu tes tersebut.

Seseorang sudah dinyatakan layak untuk bisa kembali bekerja bila memenuhi sejumlah syarat berikut, yaitu:

1. Sudah menyelesaikan masa isolasi

2. Kondisinya sudah dinilai dan dinyatakan layak bekerja kembali oleh dokter

3. Harus tetap patuh pada protokol kesehatan ketika kembali bekerja.

Baca Juga: Heran Jokowi Tak Pernah Jadi Komandan Perangi Covid-19, Gus Umar: Ayolah Pak, Kondisi Rakyat Kini Sedang Down

Saran atau solusi yang diberikan oleh Dokter Sembiring adalah memberikan penjelasan ke atasan/ manajer/ HRD/ bagian SDM bahwa kondisi anda sudah dinyatakan layak secara medis untuk bisa kembali bekerja.

Kedua, perlihatkan surat keterangan selesai isolasi yang bisa didapatkan dari puskesmas atau klinik Covid-19.

Pada dasarnya persyaratan kembali bekerja dengan PCR negatif tidak hanya terjadi di Indonesia, namun terjadi juga di luar negeri/

Namun ini bukanlah jadi masalah lagi sebab di luar negeri kemungkinan jumlah kasusnya sudah mulai turun.

Kesimpulannya, hal terpenting yang harus anda fokuskan adalah sembuh dan tidak terobsesi dengan PCR negatif.

Sembuh disini dalam arti kondisi sudah tidak bergejala atau sudah jauh lebih membaik, masa isolasi selesai dan tentunya tidak menular lagi.

Mengulang tes Swab PCR setelah menjalani isoman hanya sedikit manfaatnya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Instagram @doktersam

Tags

Terkini

Terpopuler