PR DEPOK - Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro telah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Komisaris Utama (Wakomut) Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Pengunduran diri tersebut dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) merevisi statuta UI, yang telah mengizinkan Rektor UI untuk merangkap jabatan.
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon tampak memberikan tanggapannya terkait keputusan Ari Kuncoro tersebut.
Menurut Fadli Zon, Rektor UI Ari Kuncoro telah terlanjur mencoreng nama baik UI dengan rangkap jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama BRI.
Baca Juga: Hospital Playlist 2 Masuki Episode 6, Usai Setahun Berlalu, 5 Sekawan Ini Bagikan Kisah Baru Mereka
Fadli Zon menegaskan bahwa sudah tak sesuai lagi dengan slogan kejujuran, kebenaran dan keadilan.
Lebih lanjut, Fadli Zon mendesak agar Ari Kuncoro juga mundur dari jabatannya sebagai Rektor UI, karena telah mencoreng nama baik UI.
"Rektor UI sdh memilih opsi mundur dr Wakil Komisaris Utama BRI. Nama baik UI sdh telanjur tercoreng, tak sesuai lg dg slogannya veritas (kejujuran), probitas (kebenaran), iustitia (keadilan). Harusnya juga mundur sbg Rektor UI," kata Fadli Zon, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @fadlizon.
Berdasarkan laman situs resmi bri.co.id, Ari Kuncoro tertera sebagai Wakil Komisaris Utama atau Independen BRI.
Prof. Ari Kuncoro yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) terpilih menjadi Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2019-2024.
Kabar mundurnya Ari Kuncoro dari Wakil Komisaris Utama (Wakomut) BRI disampaikan oleh manajemen BRI itu sendiri.
Kabar tersebut disampaikan oleh Corporate Secretary Division BRI Aestika Oryza Gunarto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, pada Kamis, 22 Juli 2021.
"Kementerian BUMN RI telah menerima surat pengunduran diri Ari Kuncoro sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen BRI dan menginformasikannya secara resmi kepada Perseroan. Sehubungan itu, Perseroan menerbitkan Keterbukaan informasi pada tanggal 22 Juli 2021. Adapun proses berikutnya, Perseroan akan menindaklanjuti sesuai ketentuan dan prosedur," ujar Aestika Oryza Gunarto.***