Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Disebut Tak Berempati, Roy Suryo: yang Dicat 3 Sekaligus, Mobil Tak Sekalian?

4 Agustus 2021, 08:34 WIB
Pakar telematika, Roy Suryo. /Andika Wahyu/Antara

PR DEPOK - Pakar telematika, Roy Suryo, turut mengomentari pengecatan ulang badan pesawat kepresidenan di tengah pandemi Covid-19.

Roy Suryo menyoroti kabar yang menyebutkan ada tiga pesawat kepresidenan yang dicat ulang, yakni Boeing 737-BBJ2, BAe RJ-85 dan Helikopter Super Puma.

Dalam keterangannya, Roy Suryo mengatakan bahwa pengecatan ulang pesawat kepresidenan ini seolah menunjukkan tidak adanya empati di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sinopsis Lone Survivor, Aksi Bertahan Hidup 4 Anggota Navy SEAL di Tengah Ancaman Serangan Taliban

"Mengapa disebut Tdk Punya Empati? Pswt Kepresidenan yg diCat ditengah2 Pandemi ini bukan hanya 1 tetapi 3 (tiga) sekaligus: Boeing 737-BBJ2, BAe RJ-85 & Heli Super Puma," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2.

Tak hanya itu, menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu, salah satu pesawat yang dicat ulang itu berusia masih sangat muda.

Ia lantas menyindir dengan mengusulkan pengecatan ulang mobil dinas yang digunakan Presiden Jokowi dengan warna cat merah.

Baca Juga: Minta Warga Awasi Pelaksanaan Vaksinasi Booster, Anggota DPR: Tak Setuju Jika untuk Keluarga Pejabat

"Padahal jelas2 yg B737 baru 7th (sangat muda utk Usia A-001), maka kemarin usul Mobilnya tdk sekalian? AMBYAR," tuturnya melanjutkan.

Cuitan Roy Suryo. Tangkap layar Twitter @KRMTRoySuryo2

Untuk diketahui, publik baru-baru ini diramaikan dengan kabar pengecatan ulang pesawat kepresidenan di tengah kesulitan rakyat menghadapi pandemi Covid-19.

Pesawat kepresidenan itu dicat ulang dari konsep warna biru muda menjadi merah putih.

Baca Juga: Kemenkes Keluarkan Surat Edaran, Warga Belum Punya NIK Bisa Mendapatkan Vaksinasi

Tak sedikit yang lantas menilai bahwa pengecatan ulang pesawat ini seolah menunjukkan tidak adanya empati terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Salah seorang anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, membeberkan perkiraan biaya pengecatan ulang pesawat setara jenis B737-800.

Menurutnya, biaya pengecatan ulang pesawat tersebut bisa mencapai 100.000 hingga 150.000 dolar AS atau setara Rp1,4 sampai Rp2,1 miliar.

Baca Juga: Soal Keluarga Ayu Ting Ting yang Datangi Kediaman Haters, Hotman Paris: Kalau Masih Batas Normal, Lupakan

Alvin Lie yang merupakan seorang pengamat penerbangan pun melontarkan kritik terhadap keputusan pemerintah untuk mengecat ulang pesawat tersebut.

Ia bahkan menyebut tindakan pemerintah untuk mengecat ulang pesawat kepresidenan itu adalah tindakan fota-foya.

Di sisi lain, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan bahwa pesawat kepresidenan yang selama ini digunakan sudah tergolong lama dan membutuhkan perbaikan besar-besaran.

Baca Juga: Sebut Uang Belanja Bulanan Nagita Slavina Rp200 Juta, Raffi Ahmad: Hebatnya Nggak Pernah Habisin

"Tidak banyak tokoh, tidak banyak pakar, tidak banyak orang yang mengerti tentang satu masalah, kemudian ngomong nyerocos bebas saja di media sosialnya," ujar Ngabalin.

"Kalau mereka tahu pesawat kepresidenan ini lebih kurang sudah 7 tahun, sudah sangat lama. Jadi dia harus dalam overhaul, ada pemeriksaan, kemudian ada perbaikan besar-besaran," katanya menjelaskan.***

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler