Berharap Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bukan Prank, Refrizal: Jokowi Layak Diusulkan Presiden Seumur Hidup?

7 Agustus 2021, 21:50 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal. /Instagram @refrizalskb

PR DEPOK – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal turut menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 yang mencapai 7 persen.

Refrizal berharap agar kabar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang naik 7 persen ini bukan prank.

Mudah2an pertumbuhan Ekonomi Indonesia 7 persen TIDAK PRANK? Dan Jokowi layak diusulkan jadi Presiden se umur hidup?” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @refrizalskb pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

Baca Juga: Sule Curhat Bertengkar Lagi dengan Nathalie Holscher, Kali Ini Perihal Calon Anak yang Dikandung Istri

Cuitan Refrizal. Twitter @refrizalskb

Menurut Refrizal, Jokowi layak diusulkan menjadi presiden seumur hidup lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia 7 persen baru didapat pada pemerintahan saat ini.

Ekonomi tumbuh 7 persen tertinggi masa Pemerintahan Jokowi. Kalau benar? Jokowi layak jadi presiden seumur hidup,” ujarnya.

Seperti diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 yang mencapai 7,07 persen (yoy) menunjukkan bahwa arah dan strategi pemulihan sudah benar.

Baca Juga: BOR Turun hingga Angka Kesembuhan Naik, Akankah PPKM di Jakarta Turun ke Level 3? Ini Jawaban Riza Patria

“Triwulan II menunjukkan arah pemulihan sudah benar, strategi pemulihan sudah benar, dan mulai menghasilkan dampak atau hasilnya,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Sri Mulyani menjelaskan hal ini ditandai dengan pulihnya seluruh mesin penggerak ekonomi yaitu konsumsi rumah tangga tumbuh 5,59 persen, investasi 7,6 persen, ekspor 31,8 persen, konsumsi pemerintah 8,1 persen, dan impor 31,2 persen.

Kemudian juga manufaktur tumbuh 6,6 persen, perdagangan 9,4 persen, konstruksi 4,4 persen, pertambangan 5,2 persen, transportasi 25,1 persen, serta akomodasi makan dan minum 21,6 persen.

Baca Juga: Ragukan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Herman Khaeron: Mestinya Pendapatan Rakyat Naik, tapi Malah Sebaliknya

Ia menuturkan hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan triwulan-triwulan sebelumnya karena penggerak perekonomian hanya dari konsumsi pemerintah sehingga belum mampu menghasilkan angka positif seperti di triwulan II-2021.

“Ini menggambarkan seluruh sektor bergeliat dan berfungsi. Sebagian adalah karena policy dari pemerintah yang terus melakukan intervensi dari sisi demand dan supply,” ujarnya.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan salah satu kebijakan pemerintah yang menunjang pertumbuhan baik konsumsi dan sektor manufaktur adalah relaksasi PPnBM sehingga pada akhirnya memberi dampak luar biasa pada realisasi triwulan II.

Baca Juga: Hadapi Konflik dengan Haters hingga Petisi tuk Diblokir dari TV, Begini Nasihat Ivan Gunawan ke Ayu Ting Ting

Selain itu berbagai bantuan sosial dari pemerintah dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pun turut meminimalisir dampak pandemi terhadap masyarakat terutama bagi kelompok menengah dan bawah.

Menurutnya, bansos yang diberikan pemerintah mampu menekan tingkat kemiskinan maupun tingkat pengangguran agar tidak melonjak terlalu tinggi sehingga mampu mempengaruhi dari sisi demand.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: Twitter @refrizalskb Antara

Tags

Terkini

Terpopuler