Berikut Cara Hilangkan Anosmia, Batuk, dan Gejala Covid-19 Lain yang Tertinggal Usai Dinyatakan Sembuh

8 Agustus 2021, 13:34 WIB
Berikut tips dan langkah yang harus dilakukan jika gejala batuk hingga anosmia tak kunjung hilang setelah sembuh dari Covid-19. /Freepik.

PR DEPOK - Tirta Mandira Hudhi atau kerap disapa dr. Tirta membeberkan tips agar gejala-gejala yang tertinggal setelah sembuh dari Covid-19 cepat hilang.

dr. Tirta menjelaskan cara agar gejala seperti anosmia, batuk, hingga rasa lelah dan lemas cepat hilang setelah dinyatakan negatif dari Covid-19.

Menurut dr. Tirta, tubuh membutuhkan banyak zat yang membangun agar proses pemulihan atau recovery bisa lebih cepat.

Baca Juga: Tidak Ingin Kalah dari Manchester City, Chelsea Semakin Dekat Dengan Romelu Lukaku

"Solusinya kita tahu, berarti kalau kita itu lagi recovery, sel tubuh kita kan rusak semua, jadi kita butuh zat yang membangun tubuh. Apa sih zat yang membangun tubuh? Protein," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng.

Dokter yang juga relawan Covid-19 itu menjelaskan bahwa sumber protein tak hanya bisa didapat dari telur ataupun susu.

Ia menuturkan, tahu, tempe hingga seafood juga kaya akan protein.

Baca Juga: Penyebab Sudah Negatif Covid-19 tapi Anosmia hingga Mudah Lelah Tak Kunjung Hilang, Simak Penjelasan Berikut

Selain itu, dr. Tirta juga menganjurkan para penyintas Covid-19 untuk mengurangi konsumsi gula.

"Jadi kalau kamu lagi recovery, baik penyembuhan ataupun setelah penyembuhan, satu-satunya acara adalah kamu memperbaiki nutrisimu, dengan memperbanyak makanan yang mengandung protein," tuturnya.

"Apa? Tempe, tahu, bandeng, seafood-seafood itu juga protein. Dan kurangi gula, seperti biasa, semakin banyak gula, semakin bangkai virus nggak bisa menyingkir, karena bangkai virus ini nempelnya sama gula," kata sang dokter menjelaskan.

Baca Juga: Tantang Pengkritik Jokowi Gelar Mosi Tidak Percaya, Arief Poyuono: kalau Ngeper ya Diam, Presiden Lagi Kerja

Sementara itu, jika gejala yang tertinggal adalah demam atau pegal linu, dr. Tirta menyarankan untuk memberi obat pengurang rasa nyeri.

"Kasih obat pengurang nyeri, natrium diklofenak, atau neurobion, viamin b complex, paracetamol pengurang demam. Kalau kamu batuk-batuk, bisa minum beberapa obat yang bisa mengurangi batuk, intinya kandungannya ada ambroxol, dextro, (tapi) dextro bisa menyebabkan kecanduan ya, tapi nggak masalah kalau ngeluarin dahak," ujarnya menjelaskan.

Selain itu, dr. Tirta juga menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi vitamin, tetapi bukan vitamin c.

Baca Juga: Tantang Pengkritik Jokowi Gelar Mosi Tidak Percaya, Arief Poyuono: kalau Ngeper ya Diam, Presiden Lagi Kerja

"Kurangi vitamin c, perbanyak proteinnya. Vitamin c dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Dan untuk jamu, jahe hangat, sekali sehari tanpa gula itu bisa membuat batukmu itu kerasa gatal tenggorokan berkurang. Jahe hangat tidak membunuh Covid, tapi bisa membuat tenggorokanmu nyaman," tuturnya.

Selain memperbaiki asupan nutrisi bagi tubuh, dr. Tirta juga menerangkan bahwa penyintas Covid-19 tidak bisa langsung beraktivitas berat.

Pasalnya, energi orang yang baru saja sembuh dari Covid-19 akan banyak terpakai oleh proses recovery sel-sel tubuh yang rusak.

Baca Juga: Pemecatan Pinangki Dinilai Terlambat, Hinca Panjaitan Minta Kejagung Lakukan Evaluasi

"Jadi kalau kamu lagi recovery, jangan memakai energimu untuk habis-habisan, langsung olahraga berat, langsung kerja lembur, yang ada kamu terinfeksi lagi. Karena orang yang recovery, imunnya belum seimbang, masih ada sisa-sisa antibodi akibat sel peradangan, akibat melawan virus," kata sang dokter.

"Jadi kamu harus aktivitasnya bertahap, ketika sudah linglung, duduk istirahat," lanjut dr. Tirta.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Tirta PengPengPeng

Tags

Terkini

Terpopuler