Pedagang Kibar Bendera Putih, Tope: Itu Simbol Perlawanan Rakyat ke Pemerintah yang Tak Becus Urus Covid-19

10 Agustus 2021, 07:38 WIB
Politikus Partai Demokrat, Taufik Rendusara atau Tope. /Twitter.com/@TRendusara.

PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Taufik Rendusara merespons sejumlah bendera putih yang dikibarkan para pedagang kaki lima.

Terkait hal itu, Taufik Rendusara berpendapat sejumlah bendera putih yang dikibarkan itu bukan merupakan tanda menyerah.

Akan tetapi, menurutnya, bendera putih itu adalah simbol perlawanan rakyat terhadap pemerintah yang tidak cakap dalam menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sesalkan TKA China Masuk RI Saat PPKM, Irwan: Sejak Awal Pemerintah Lemah Menutup Penerbangan Internasional

Bendera putih yg saya maksud bukan tanda menyerah,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @TRendusara.

Itu simbol perlawanan rakyat terhadap pemerintah yg tidak becus ngurus wabah covid19,” ucap dia lagi.

Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Tope ini menyinggung soal Prancis dan perang revolusi Amerika.

Baca Juga: Kabar Baik Selama PPKM Level 4, Luhut Klaim Kasus Covid-19 Alami Penurunan

Tope mengatakan bendera putih itu pun sebelumnya pernah digunakan oleh tentara Prancis ketika perang revolusi Amerika.

Seperti yg dilakukan tentara Perancis memakai bendera putih saat perang revolusi Amerika. Demikian,” kata Tope mengakhiri cuitannya.

Cuitan politisi Partai Demokrat, Taufik Rendusara atau Tope. Tangkap layar Twitter.com/@TRendusara.

Untuk diketahui, bendera putih tersebut dikibarkan oleh para pedagang kaki lima yang berada di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat beberapa hari belakangan.

Baca Juga: Rumor Messi Gabung PSG Buat Saham Perusahaan di Prancis Melonjak

Pengibaran bendera putih itu kabarnya merupakan bentuk protes PPKM Level 4 yang diperpanjang oleh pemerintah.

Hal itu berdasarkan pernyataan salah satu pedagang yang menyatakan bendera putih ini merupakan pesan kepada pemerintah soal kondisi yang dialami mereka.

Selama masa PPKM, seorang pedagang itu menuturkan bahwa penghasilan merosot tajam bahkan hingga 80 persen.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @TRendusara

Tags

Terkini

Terpopuler