PR DEPOK - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpendapat, tanggul untuk menahan air laut bukan solusi permanen atas kemungkinan DKI Jakarta tenggelam.
Justru, menurut Anies Baswedan, hal yang seharusnya tak dilupakan adalah pengendalian eksploitasi air tanah yang dapat memperlambat penurunan muka tanah.
Pernyataan tersebut diduga sebagai respons pidato Presiden AS Joe Biden soal prediksi ibu kota tenggelam dalam 10 tahun ke depan karena perubahan iklim.
Baca Juga: Dua Adik Dinar Candy Sebut Kakaknya Stres Ditipu Rp1 Miliar Sebelum Lakukan Aksi Berbikini di Jalan
"Jakarta tenggelam tidak hanya dikarenakan naiknya permukaan air laut, seperti yang diperbincangkan oleh Joe Biden, tapi juga penurunan muka tanah yang salah satu sebabnya eksploitasi air tanah," tuturnya.
Menurut Anies Baswedan, ada studi yang dilakukan menunjukkan penurunan tanah terjadi di hampir seluruh wilayah di DKI Jakarta.
"Jadi Jakarta ini dua, air laut naik dan permukaan tanah turun," ujar Anies Baswedan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 11 Agustus 2021.
Lebih lanjut, pria berusia 52 tahun ini menjelaskan bahwa sejumlah upaya terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menekan penggunaan air tanah di ibu kota.
Adapun upaya tersebut, dijelaskan Anies Baswedan di antaranya dengan menindak pelanggaran yang dilakukan gedung-gedung karena penggunaan air tanah berlebih dan tak melakukan penyaluran air pipa lewat PAM Jaya.
"Kalau ada yang secara ilmiah kebijakan Jakarta harus ada yang diperbaiki, yuk (ayo) kita perbaiki sama-sama. Yang penting prioritas tadi tidak kelewat. People, planet, keadilan dan kelestarian," katanya menambahkan.
Diketahui sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa DKI Jakarta terancam tenggelam akibat perubahan iklim yang sedang menghantui seluruh dunia.
Dalam pidatonya di kantor Direktur Intelijen Nasional AS, Joe Biden menuturkan bahwa Indonesia harus segera memindahkan ibu kota negaranya.
"Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan," kata Joe Biden.***