Akui Berat Mundur dari Jabatan Komisaris Independen PT Garuda Indonesia, Yenny Wahid: Semoga Ada Manfaatnya

14 Agustus 2021, 06:35 WIB
Yenny Wahid saat mengucapkan salam perpisahan ke Garuda Indonesia. /

PR DEPOK - Yenny Wahid secara resmi mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero).

Terkait pengunduran dirinya sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero), Yenny Wahid membeberkan sejumlah alasan melalui akun Instagram-nya @yennywahid pada 13  Agustus 2021.

Untuk diketahui, Yenny Wahid yang bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh secara resmi mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia pada, Kamis 12 Agustus 2021.

Baca Juga: Tegas, China Tolak Rencana Penyelidikan Lanjutan WHO Soal Asal Usul Covid-19

“Hari ini saya datang ke Kementerian BUMN untuk resmi menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai Komisaris PT Garuda Indonesia, maskapai kebanggaan kita semua,” ujar Yenny Wahid seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.

Ia juga mengakui bahwa cukup berat meninggalkan jabatannya selaku komisaris PT Garuda Indonesia.

"Memang sangat sedih sekali karena walaupun awalnya saya agak setengah segan untuk masuk ke Garuda Indonesia, ternyata begitu di dalam malah jatuh cinta," ujar Yenny Wahid.

Adapun alasannya mengundurkan diri dari jabatan tersebut lantaran kondisi Garuda Indonesia yang kritis akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sesumbar, Solskjaer Akui Percaya Diri dengan Skuat Manchester United Musim Ini

“Maskapai kebanggaan kita, Garuda Indonesia pun mengalami hal yang sama. Pendapatan menurun drastis, sementara biaya-biaya masing tinggi,” tulisnya.

Maka dari itu, dengan mengundurkan diri, ia berharap memberikan manfaat kecil bagi Garuda Indonesia.

“Untuk membantu mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan Garuda, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya sebagai komisaris independen. Semoga langkah kecil ini membawa manfaat bagi perusahaan, agar lebih bisa cos efficient, sehingga lebih lincah mengudara,” tulisnya.

Meski sudah mengundurkan diri, ia percaya bahwa jajaran komisaris dan direksi Garuda Indonesia lainnya bisa melanjutkan upaya yang telah dirancang bersama untuk menyelamatkan Garuda Indonesia.

Baca Juga: Soal Kontrak Lionel Messi, Barcelona Dituding Telah Berbohong

"Walaupun tidak lagi bersama, saya akan selalu ada untuk Garuda apabila pikiran dan tenaga saya dibutuhkan," tulis Yenny Wahid.

Sebagai informasi, berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan Garuda Indonesia sejak pandemi turun drastis.

Hingga akhir tahun 2020, pendapatan Garuda Indonesia hanya sebesar 1,49 miliar dolar AS atau anjlok 67,40 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Kondisi itu membuat rugi bersih perseroan dari awalnya 38,94 juta dolar AS pada 2019 membengkak menjadi 2,44 miliar dolar AS pada tahun lalu.

Baca Juga: Jelang Tayang, Shin Min Ah dan Kim Seon Ho Bicarakan Karakter dan Chemistry pada Drama Hometown Cha-Cha-Cha

Menyadari hal ini, pemerintah lalu melakukan berbagai upaya penyelamatan Garuda Indonesia.

Misalnya, melakukan restrukturisasi demi menyelamatkan kondisi keuangan maskapai pelat merah tersebut.

Selain itu, Kementerian BUMN telah membuka opsi penyuntikan dana melalui Penanaman Modal Negara (PMN) sebagai salah satu strategi untuk menyelesaikan utang perseroan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler