Presiden Jokowi Klaim PPKM Mampu Turunkan BOR di Berbagai Daerah hingga Nasional

16 Agustus 2021, 08:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram @jokowi

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah dilakukan oleh pemerintah mampu menurunkan Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit.

Jokowi juga menyebutkan BOR di rumah sakit secara nasional mengalami penurunan di angka 48,14 persen.

Tidak hanya itu berdasarkan data yang dimilikinya Jokowi menyebutkan bahwa BOR di Jakarta berada di angka 29,4 persen.

Baca Juga: 4 Anak Perempuan di Bawah Umur Jadi Korban Perdagangan, Polisi Buru Pelaku TPPO

"Alhamdulillah BOR di Jakarta sudah di kisaran 29,4 persen," kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Youtube Sekretariat Presiden pada Senin, 16 Agustus 2021.

Selain di Jakarta, Presiden Jokowi juga menyebutkan angka BOR di beberapa daerah mengalami penurunan seperti di Jawa Barat 32 persen, di Jawa Tengah 38,3 persen, di Jawa Timur 52,3 persen, di Banten 33,4 persen, serta di Daerah Istimewa Yogyakarta 54,7 persen.

Tidak hanya daerah-daerah yang disebutkan tersebut, Presiden juga mengatakan BOR yang berada di Wisma Atlet juga mengalami penurunan.

“Juga BOR di Wisma Atlet yang juga sudah turun di angka 19,64 persen,” paparnya.

Baca Juga: Hasil Liga Spanyol: Perdana Tanpa Lionel Messi, Barcelona Bantai Real Sociedad 4-2 di Camp Nou

Selain itu Jokowi juga menyebut bahwa BOR nasional Indonesia kini berada di angka 48,14 persen.

Seiring dengan menurunnya BOR di beberapa rumah sakit, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar vaksinasi harian terus dipercepat.

Dirinya juga mengemukakan jika vaksinasi harian di Indonesia sudah mencapai 1,6 juta perhari.

“Oleh sebab itu, saya minta vaksinasi harian terus dipercepat. Dan saat ini vaksinasi harian kita sudah mencapai 1,6 juta perhari,” katanya.

Baca Juga: Sambil Menangis, Ayu Ting Ting Ceritakan Ruben Onsu Selalu Ada Saat Dirinya Terpuruk

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta untuk dilakukan isolasi terpusat karena hal tersebut memegang peranan penting dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia, di samping testing (pemeriksaan) dan tracing (pelaksanaan).

Presiden Jokowi sendiri menyebutkan bahwa testing dan tracing masih dalam kategori sedang. Ia mengapresiasi hal tersebut karena adanya peningkatan.

“Seminggu terakhir saya melihat angka testing kita di angka 130 ribu sampai 140 ribu dan untuk indikator tracing kita di antara 5 sampai 7. Meskipun ini masih berada di kategori sedang, tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan,” ujarnya.

Baca Juga: Gandeng Krisdayanti dalam Proyek Musik Terbarunya, Atta Halilintar Ungkap Alasan Tak Pilih Ashanty

Dalam hal ini Jokowi juga meminta jika testing harus diperbanyak agar dapat mengetahui yang terpapar Covid-19 sehingga tidak menularkan kepada orang lain.

“Testing harus terus diperbanyak agar kita mengetahui mereka yang terpapar sehingga bisa segera ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain,” katanya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler