Menkeu Yakin Bisa Atasi Utang Asal Rakyat Taat Pajak, Musni Umar: Ini Bukti yang Bayar Utang adalah Masyarakat

26 Agustus 2021, 08:00 WIB
Rektor UIC, Musni Umar. /Twitter @musniumar

PR DEPOK – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yakin pemerintah bisa membayar tunggakan utang apabila penerimaan pajak dari rakyat berhasil dikumpulkan.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah mengambil pembiayaan utang untuk menutupi defisit fiskal karena berkurangnya penerimaan serta naiknya belanja selama pandemi covid-19.

"Penerimaan negara kita merosot. Oleh karena itu kita masih harus mengalami defisit dan berutang. Namun, kita yakin bisa membayar lagi apabila penerimaan pajak bisa dikumpulkan," katanya seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Sebagai Upaya Menghapus Status Quo, Israel Izinkan Orang Yahudi Beribadah di Komplek Masjid Al-Aqsa

Sri Mulyani juga akan melanjutkan sejumlah upaya dan langkah reformasi pajak untuk mendorong penerimaan pajak tahun depan yang dalam RAPBN 2022 ditargetkan sebesar Rp1.262,9 triliun.

“Untuk reformasi perpajakan kita terus melakukan baik administrasi, SDM, ICT, dan dari sisi enforcement, untuk meningkatkan kepatuhan,” ujarnya.

Pernyataan yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani tersebut pun menuai berbagai komentar, salah satunya oleh Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar lewat akun Twitter pribadinya @musniumar.

Baca Juga: Ramalan Cinta 6 Zodiak Kamis, 26 Agustus 2021: Libra Harus Bisa Membagi Waktu antara Pasangan dan Karier

Musni Umar menilai keyakinan pemerintah dalam membayar utang itu menunjukkan bahwa sebenarnya rakyatlah yang membayarnya melalui pajak.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Musni Umar berpendapat bahwa semakin besar utang negara maka semakin besar pula beban rakyat.

Ini bukti, yang bayar utang adalah rakyat melalui pajak. Pemerintah hanya sebagai mediator utk bayar utang. Makin besar utang makin besar dan berat beban rakyat,” katanya.

Cuitan Musni Umar. Twitter @musniumar

Baca Juga: Soroti 21 Juta Siswa yang Tak Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis, Putra Nababan: Mengganggu Rasa Keadilan

Sebagai informasi, Menkeu Sri Mulyani juga mengajak generasi muda untuk paham dan sadar pajak.

“Pendidikan mengenai ketatanegaraan, kewarganegaraan, dan kecintaan terhadap negeri kita sendiri, harus satu napas dengan kewajiban membayar pajak. Karena itu bentuk bernegara paling konsisten dan paling mampu menjaga kepentingan bersama,” katanya.

Menkeu mengatakan generasi muda harus memahami banyak hal, termasuk tentang bagaimana mengurus negara dengan pajak.

Pasalnya, ke depannya generasi muda akan menghadapi tantangan yang tidak hanya berupa pandemi Covid-19, tapi juga globalisasi, teknologi digital, dan perubahan iklim.

Baca Juga: Seminggu Jadi Suami Lesti Kejora, Rizky Billar Cerita Soal Perasaanya hingga Ungkap Hal Tak Terduga

“Oleh karena itu, dalam program inklusi kesadaran pajak, saya ingin mengajak generasi muda untuk ikut serta memahami dan menjaga negara sendiri melalui kesadaran tentang pajak,” ujar Sri Mulyani.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: Twitter @musniumar Antara

Tags

Terkini

Terpopuler