Pengendalian Pandemi Covid-19 Ubah Situasi ke Fase Endemi, BNPB: Game Changer-nya, Kita Tidak Khawatir Lagi

4 September 2021, 07:55 WIB
Plt Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari. /ANTARA/Prisca Triferna.

PR DEPOK - Pandemi Covid-19 di Indonesia hingga kini masih berlangsung, dan pengendalian pandemi akan menjadi pengubah situasi menjadi fase endemi.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikannya dalam konferensi pers daring Tim Inteljen Penanggulangan Bencana yang dipantau dari Jakarta, kemarin. 

"Game changer-nya bagaimana kita bisa transisi menuju fase endemi, dimana kita tidak khawatir lagi, karena kita tidak akan bisa mengatasinya lagi," ujar Abdul Muhari.

Baca Juga: Mullah Baradar, Pendiri Taliban Bakal Diumumkan Jadi Pemimpin Afghanistan

Pemerintah saat ini, menurut Abdul telah mencanangkan pergeseran fase pandemi menjadi endemi. Ia menyatakan BNPB perlu menerjemahkan menjadi peta jalan jangka panjang.

Pengendalian Covid-19 dilakukan dengan cara kepatuhan dalam menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).

Selain itu, juga pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment), dan cakupan vaksinasi yang tinggi.

Baca Juga: Makanan yang Harus Dikonsumsi Setiap Hari agar Bisa Hidup Lebih Lama, Salah Satunya Alpukat

Abdul memberikan contoh pengendalian Covid-19 yang diterapkan di negara Israel, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pada negara-negara tersebut, cakupan vaksin Covid-19 telah mencapai angka 60 persen, sehingga saat terjadi kenaikan angka kasus konfirmasi positif, situasi yang terjadi tidak sampai menjadi buruk.

"Artinya ketika orang yang terpapar Covid-19 banyak, tapi tidak ada perburukan," ujar Abdul, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Mengapa Varian Baru Covid-19 Bisa Terus Bermunculan? Simak Penjelasan Ahli

Terhitung dari 3 Juli hingga 2 September 2021, Abdul mengatakan bahwa kasus aktif mengalami penurunan dari 12,48 persen menjadi 4,30 persen.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan presentase kasus sembuh mengalami kenaikan dari 84,86 persen menjadi 92,43 persen.

Selain itu, angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit kini dari 75 persen menjadi 23 persen, tetapi angka kematian akibat Covid-19 masih meningkat dari 2,66 persen menjadi 3,27 persen.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler