PR DEPOK - Pengamat politik, Rocky Gerung, mengatakan bahwa ia rela rumahnya digusur oleh PT Sentul City Tbk.
Rocky Gerung mengaku tidak masalah jika rumahnya digusur lantaran diklaim berdiri di tanah milik PT Sentul City Tbk.
Namun, Rocky Gerung memberikan syarat kepada perusahaan pengembang tersebut jika ingin menggusur rumahnya.
Baca Juga: Sempat Gadaiakan Apartemen demi Gaji Karyawannya, Daniel Mananta Akui Siap Bangkrut Sebelum Pandemi
Ia meminta agar Sentul City tidak menggusur kampung yang ada di bawah rumahnya itu.
"Ada 6000 orang yang nasibnya sama seperti saya. Terhadap mereka, seharusnya Sentul City memikirkan itu. Saya bahkan bisa tawarkan, silakan gusur rumah saya kalo Sentul City butuh itu, tapi jangan gusur kampung di bawah saya, itu ada 6000 orang," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Pria yang juga seorang filsuf itu mengatakan bahwa ia masih memiliki rumah lain, terlebih usai dirinya ditawari 37 unit rumah dari berbagai pihak yang bersimpati padanya.
Sementara 6000 warga yang terancam digusur rumahnya, kata Rocky, akan kekurangan rumah.
"Mereka yang di bawah itu kekurangan rumah, dan tanaman yang digusur, tanaman singkong yang mereka jual sehari hari. Salak, kebun salak mereka itu digusur, pohon yang menjadi hak burung untuk bersarang. Jadi Sentul City ini menggusur bukan sekedar bangunan fisik, tapi juga satu ekosistem yang digusur," terang Rocky Gerung.
"Hak air untuk jernih jadi terganggu, hak ulat untuk manjat-manjat kembang terganggu, lebah yang biasanya bikin madu di rumah-rumah penduduk juga hilang. Jadi kita mesti lihat ini satu paket, yang kita ingin agar supaya negara paham ini bukan sekedar Rocky Gerung versus Sentul, tapi lingkungan hidup versus korporasi yang rakus," katanya.
Untuk diketahui, PT Sentul City Tbk sudah mulai menggusur sejumlah area di dekat rumah Rocky Gerung.
Hal ini disebabkan perusahaan pengembang itu mengklaim memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan atau HGB dan mengakui tanah di area tersebut sebagai milik perusahaan.
Tak hanya Rocky Gerung, ribuan warga di area tersebut juga terancam digusur rumahnya.***