Musni Umar Sebut Bahaya Komunis di Indonesia Semakin Besar: Mereka Punya Patron di Dunia yaitu...

6 Oktober 2021, 09:45 WIB
Rektor UIC, Musni Umar baru-baru ini membahas soal bahaya komunis di Indonesia. /Twitter.com/@musniumar.

PR DEPOK - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Musni Umar angkat bicara terkait masalah bahaya komunis di Indonesia.

Menurut Musni Umar, bahaya komunis di Indonesia semakin besar lantaran mempunyai patron atau dukungan di dunia yaitu dari RRC.

Oleh karena itu, Musni Umar berharap bangsa Indonesia agar mampu meningkatkan persatuan serta kewaspadaan dari bahaya komunis.

Baca Juga: Ungkap Pendapat Soal Mensos Risma 'Suka' Marah-marah, Musni Umar: Bagian dari Pencitraan

Terutama, lanjut Musni Umar, peningkatan persatuan serta kewaspadaan dari pihak TNI dan umat Islam sangat diperlukan.

Hal itu disampaikan Musni Umar melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @musniumar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Kewaspadaan dan persatuan bangsa Indonesia, terutama TNI dan Umat Islam amat diperlukan untuk menghadapi bangkitnya komunis gaya baru yang menyusup di mana-mana,” ucapnya.

Cuitan Musni Umar yang membahas soal bahaya komunis di Indonesia. Tangkap layar Twitter.com/@musniumar.

Baca Juga: Keluarga Uya Kuya Jadi Korban Penipuan Berkedok Liburan di Bali, Astrid Kuya Jelaskan Kronologinya

Sebelumnya, Mayjen TNI Purn Kivlan Zen menegaskan bahwa komunis sudah bangkit di mana-mana, bahkan telah menyusup ke kekuatan bangsa Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan Kivlan Zen dalam sebuah Webinar bertajuk “Melawan Lupa Pemberontakan Komunis di Indonesia (G30S PKI)”.

Webinar tersebut dilaksanakan bersama Musni Umar di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, pada Sabtu, 2 Oktober 2021 silam.

Dalam webinar itu ia mengemukakan bahwa komunis bangkit dengan menyusup masuk ke berbagai lembaga negara yang disebut komunis gaya baru.

Baca Juga: Ditanya Alasannya Menyukai Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting: Nggak Ada Lagi yang Lain

Komunis gaya baru ini menurutnya sama berbahaya dengan PKI dulu. Sebab dapat menghancurkan budaya tolong-menolong, bantu-membantu, sayang-menyayangi, gotong-royong, toleransi, dan agama.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @musniumar

Tags

Terkini

Terpopuler