PR DEPOK – Provinsi DKI Jakarta resmi menjadi tuan rumah balap mobil listrik ABB FIA Formula E tahun 2022 berdasarkan penetapan FIA World Motor Sport Council di Paris, pada Jumat, 15 Oktober 2021 waktu setempat.
Ketetapan DKI Jakarta menjadi tuan rumah ajang balap Formula E sekaligus meratifikasi kalendar balapan musim ke-8 tahun 2021/2022.
Memasuki balapan musim ke-8, Formula E akan hadir di kota-kota ikonik dunia, termasuk Diriyah (Saudi Arabia), Roma, Monako, Berlin, Vancouver, New York, London, dan Seoul.
Jakarta E-Prix 2022, akan menjadi gelaran balap pertama, dari tiga balapan yang akan dilaksanakan secara ber-urutan.
Untuk memaksimalkan manfaat ekonomi, Formula E di Jakarta bukan hanya digelar dalam satu acara, melainkan rangkaian acara sepanjang beberapa bulan hingga Juni 2022. Acara ini tentu akan melibatkan banyak stakeholder, termasuk UMKM.
Kabar penetapan DKI Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil Formula ini kemudian dikomentari oleh mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Saksikan FTV Siang 'My Love From India' Pukul 12.30 WIB di SCTV, Ada Arya Saloka dan Adinda Azani
Ferdinand Hutahaean lantas menyoroti sirkuit untuk ajang balapan tersebut. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai lokasi sirkuit Formula E.
Selain itu dia juga melontarkan sindiran untuk Geburnur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Kocak juga Gubernur ini. Ternyata bakat juga jd pelawak. Balapan tanpa sirkuit,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.
Sebagai informasi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pihak Formula E Operations Limited (FEO) akan meninjau pilihan sirkuit Formula E di Jakarta pada bulan Oktober 2021 sebagai pengganti Monas.
Baca Juga: Muncul Notifikasi 'Tidak Terdaftar', Apa Bisa Dapat BSU Subsidi Gaji Rp1 juta? Ini Penjelasannya
Pilihan lokasi itu, kata Riza, akan disusun oleh pihak BUMD Jakarta Propertindo serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta.
"Ya, insyaallah, bulan ini. Kita tunggu, ya, nanti pihak formula-e yang akan melihat pilihannya," kata Riza dikutip dari Antara.
Dari semua pilihan yang ada, lanjut Riza, akan dipilih yang terbaik dengan mempertimbangkan sudut pandang teknis, kepentingan masyarakat, kepentingan ikon Jakarta, sponsor, dan yang sesuai dengan spesifikasi FEO.***