PR DEPOK – Ekonom senior Faisal Basri turut menyoroti perkembangan smelter nikel di Indonesia.
Faisal Basri menilai smelter nikel di Indonesia saat ini sudah berada pada tahap mengerikan.
Faisal Basri menjelaskan hal tersebut terjadi karena banyak pengusaha asing dari China yang sudah menguasai smelter nikel di Indonesia.
“Aturan mengatakan pengusaha asing itu menguasai tambang 40 persen, mereka 100 persen. Siapapun menurut saya asing, negara manapun tidak boleh,” ujar dia seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Hersubeno Point.
Lantas Faisal Basri meminta agar persoalan ini segera diungkap agar Indonesia tidak terus dirugikan.
Menurutnya, jika hal ini terus berjalan, maka Indonesia akan terus menjadi budak yang dimanfaatkan untuk menopang industri di China.
“Ini keterlaluan sudah. Pak Jokowi saat pidato ngebela-bela juga ‘Wah ekspor nikel devisa kita naik’. Padahal devisanya naik ke sana semua. Saya merasa negeri ini jadi budak dan digunakan untuk menopang industri China. Jadi jangan bicara tentang kedaulatan negeri kalau nikel ini tidak kita tuntaskan segera,” kata dia.
Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 23 Oktober 2021: 105.295 Positif, 102.998 Sembuh, 2.146 Meninggal
Pernyataan yang disampaikan Faisal Basri mengenai nikel di Indonesia ini kemudian ditanggapi oleh ekonom senior, Rizal Ramli.
Tampak bergurau, sontak Rizal Ramli menyebut bahwa kritikan Faisal Basri galak.
“Faisal Basri galak amat,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @RamliRizal.
Sebagai informasi, Faisal Basri juga mengomentari rangka tujuh tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Emilia Romagna: Bagnaia Pole Position, Quartararo ke-15, Rossi?
Ia mengatakan perekonomian di era Presiden Jokowi cenderung terus mengalami penurunan.
Bahkan, Faisal Basri memprediksi perekonomian di Indonesia akan konsisten menurun hingga 2024.***