Berikan Klarifikasi Soal Kemenag Hadiah untuk NU, Menag: Itu Saya Sampaikan di Forum Internal

25 Oktober 2021, 17:30 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas. /Instagram @gusyaqut/

PR DEPOK – Polemik pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengenai Kementerian Agama yang disebutnya sebagai hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) terus bergulir.

Menag akhirnya memberikan klarifikasi mengenai pernyataan itu dilontarkan dalam forum internal keluarga besar NU dengan tujuan memberi motivasi kepada para santir dan pesantren.

Pernyataan itu disampaikan Menag dalam kanal YouTube TV9 yang mengadakan webinar dengan tema ‘Santri Membangun Negeri’ WEBINAR INTERNASIONAL PERINGATAN HARI SANTRI 2021 RMI-PBNU.

Baca Juga: Lewati Rekor Legenda NBA Moses Malone, Carmelo Anthony: Suatu Kehormatan

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” kata Menag dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kemenag pada Senin, 25 Oktober 2021.

Menurut Menag, memberi semangat merupakan hal yang wajar di forum internal, akan tetapi ia mengaku tidak tahu bahwa hal ini bisa keluar lalu digoreng ke publik.

“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” ujarnya.

Baca Juga: Terawang Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia, Denny Darko: Sudah di Depan Mata Tinggal...

Menag kemudian menegaskan bahwa Kemenag tidak hanya untuk NU saja.

Hal ini dibuktikan Menag dengan menyebut Kemenag tetap meletakkan afirmasi kepada semua agama.

“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja,” tuturnya.

Baca Juga: LRT Bertabrakan saat Diujicoba di Cibubur, Yan Harahap: Baru Uji Coba Langsung Tabrakan? Ngeri

Bahkan disebut Menag bahwa di Kemenag terdapat Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang merupakan kader dari Muhammadiyah dan Irjen Kemena yang juga bukan merupakan dari NU.

“Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” tuturnya.

Lebih lanjut, Menag mengatakan bahwa karakter dasar dan jatidiri dari NU ialah terbuka dan inklusif.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 22 Online 2021 Lewat HP untuk Dapat Total Manfaat Rp3,55 Juta

NU disebut Menag datang untuk menyajikan dirinya demi kepentingan dan maslahat yang lebih besar.

“Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler