BPOM Izinkan Anak-anak Usia 6 hingga 11 Tahun Disuntik Vaksin Covid-19

PR DEPOK – Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM telah menyetujui vaksin Covid-19 jenis Sinovac Biotech digunakan untuk anak-anak usia 6 hingga 11 tahun.

Izin penggunaan vaksin Covid-19 jenis Sinovac Biotech untuk anak-anak ini dikeluarkan menyusul persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk vaksin Pfizer (PFE.N)/BioNTech (22UAy.DE) yang juga bisa digunakan untuk anak-anak.

Pemerintah Indonesia juga dilaporkan telah menghapus vaksin Covid-19 jenis Sinovac buatan China yang sebelumnya digunakan untuk untuk orang berusia di atas 12 tahun.

Baca Juga: Mengaku Ingin dan Tertarik Kembali ke Barcelona, Lionel Messi Sampaikan Harapan Ini

Kepala BPOM Penny K.Lukito mengatakan, izin penggunaan vaksin Covid-19 jenis Sinovac Biotech ini merupakan kabar gembira.

Menurut Penny, penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak-anak merupakan hal yang mendesak di Indonesia.

“Kami yakin bahwa vaksinasi anak-anak adalah hal yang mendesak, apalagi sekarang ketika pembelajaran tatap muka telah dimulai," kata Penny seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Kiki Eks CJR Dikabarkan Akan Menikah, Bastian Steel Kaget: Sumpah Gua Nggak Tau!

Dikatakan Penny, izin dan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak-anak ini diperlukan setelah Indonesia telah melakukan dua bulan uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM.

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Covid-19 yang ditemukan di sekolah selama periode ini masih relatif rendah.

Juru bicara vaksinasi Siti Nadia Tarmizi menambahkan, vaksinasi untuk anak-anak usia 6 hingga 12 tahun dapat dimulai awal tahun depan.

Baca Juga: AS dan Korea Selatan Latihan Militer Udara Bersama di Tengah Upaya Dialog Perdamaian dengan Korea Utara

Menurut Siti, hal itu karena pemerintah masih menunggu rekomendasi dari asosiasi anak Indonesia.

Di sisi lain, Chili dan Kamboja juga telah menyetujui vaksin Sinovac untuk anak-anak yang lebih muda.

Dilaporkan Reuters, Indonesia merupaan episentrum Covid-19 Asia pada bulan Juli, dengan varian Delta meningkatkan infeksi dan kematian meskipun kedua jumlah tersebut telah anjlok.

Infeksi di antara anak-anak berusia 0-18 tahun mencapai angka 13 presen dari total kasus.***