La Nina Diperkirakan Terjadi Mulai Akhir Tahun hingga Picu Bencana Hidrometeorologi, Begini Kata BMKG

3 November 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi fenomena La Nina yang kini mengancam wilayah Indonesia. /Pixabay/WikimediaImages

PR DEPOK – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap La Nina di Indonesia.

La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi yang diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun 2021 hingga 2022.

Informasi terkait La Nina tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi BMKG.

Baca Juga: 11 Link Twibbon Hari Ayah Nasional Gratis dan Terbaru, Lengkap dengan Cara Pemasanggannya

“La Nina diprakirakan akan berlangsung pada akhir tahun 2021 hingga Februari 2022,” tulis akun Instagram, @infobmkg.

Terjadinya fenomena La Nina akan memicu cuaca dan iklim di Indonesia cenderung basah, hal tersebut ditandai dengan seringnya terjadi hujan lebat.

Fenomena La Nina juga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, siklon tropis, dan angin puting beliung.

Tak hanya itu, fenomena alam La Nina juga berdampak pada ketahanan pangan khususnya di Indonesia.

Baca Juga: Emmanuel Macron Bangga ke Jokowi dan Rakyat Indonesia, Ferdinand: Pujian Pemimpin Negara Asing Bernilai Lebih

Seperti pada sektor pertanian, La Nina membuat kerusakan pada tanaman dan lahan akibat banjir yang terjadi karena curah hujan yang tinggi.

Tak hanya itu, La Nina juga akan meningkatnya kelembaban udara, dan munculnya organisme pengganggu tanaman.

Pasca panen, La Nina yang menyebabkan curah hujan tinggi membuat kualitas hasil pertanian menurun dikarenakan terkanung kadar air yang tinggi.

Dalam sektor perikanan, La Nina memberikan dampak kerugian terhadap nelayan karena kondisi ombak yang tinggi.

Baca Juga: Sinopsis Criminal, Aksi Terpidana Mati yang Ditanamkan Ingatan Agen CIA untuk Selesaikan Misi Berbahaya

“La Nina menyebabkan para nelayan harus belib waspada saat melaut. Kondisi itu mengakibatkan pasokan ikan dapat berkurang dan juga bisa mengancam keselamatan para nelayan,” tulis akun Instagram @infobmkg.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menuturkan bahwa dalam Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) bertujuan untuk mewaspadai dampak La Nina yang berakibat pada bencana hidrometeorologi.

“Rakornas ini dilakukan untuk mewujudkan efektifitas kecepatan dan ketetapan dalam mitigasi serta pencegahan korban jiwa dan kerugian akibat bahaya hidrometeorologi melalui penguatan seniergi dan kordinasi dengan berbagai pihak,” ujarnya.

Dwikorita Karnawati menambahkan jika BMKG terus melakukan komunikasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait sebagai langkah antisipatif.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Instagram @infobmkg

Tags

Terkini

Terpopuler