Sebut PT GSI Lakukan PCR 5.000 Tes PCR per Hari, Yan Harahap: Bayangkan!

7 November 2021, 14:10 WIB
Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap. /Instagram @yanharahap

PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap ikut menyoroti kepemilikan saham Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) dan tes PCR yang dicapai perusahaan tersebut dalam sehari.

Pernyataan Yan Harahap dibagikan melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap.

Cuitan tanggapan Yan Harahap terkait tes PCR yang dicapai PT GSI. Twitter @YanHarahap

"Luhut diketahui memiliki saham di PT GSI melalui 2 perusahaan tambangnya, yakni PT Toba Sejahtera dan dan PT Toba Bumi Energi, didirikan tak lama setelah Covid- 19 merebak di 2020," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Tokoh Indonesia Timur Ingin Anies Baswedan Maju Pilpres 2024: Kami Iri DKI Jakarta Sejahtera

Politisi Partai Demokrat tersebut menyebut bahwa GSI Bis melakukan tes PCR sebanyak lima ribu tes per hari.

"GSI bahkan melakukan tes PCR sebanyak 5.000 tes/ hari," tuturnya.

Menurutnya, hal ini sangat menakjubkan lantaran perusahaan bisnis yang baru dibangun sebentar, bisa melakukan tes sebanyak itu.

"Bayangkan!" ujarnya di akhir cuitan.

Baca Juga: Terjadi Kericuhan Saat Konser Travis Scott, 8 Orang Meninggal Dunia

Dikabarkan sebelumnya, GSI merupakan perusahaan baru yang didirikan tak lama setelah pandemi Covid-19 merebak di tahun 2020. Sejumlah pengusaha besar ikut patungan untuk membuat PT GSI.

Bisnis utama dari PT GSI yakni menyediakan tes PCR dan swab antigen. Sebagai pemain besar, PT GSI bahkan bisa melakukan tes PCR sebanyak 5.000 tes per hari.

Jodi, juru bicara Luhut mengungkapkan bahwa pendirian GSI, saat itu bermula saat Luhut diajak teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang berinisiatif untuk membantu menyediakan tes Covid-19 dengan kapasitas tes yang besar.

Baca Juga: Ceritakan Masa Lalunya, Ivan Gunawan Akui Sejak SMA Tak Mau Naik Bus dan Makan di Kantin

"Jadi total kalau tidak salah ada 9 pemegang saham di situ. Yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritas di GSI ini," katanya dikutip dari Antara.

Terkait kepemilikan saham di dua perusahaan tambang, Jodi mengungkap bahwa Toba Bumi Energi adalah anak perusahaan Toba Bara Sejahtra.

Namun saham Menko Luhut yang dimiliki melalui Toba Sejahtra di Toba Bara Sejahtra sudah sangat kecil yaitu di bawah 10 persen.

"Jadi Pak Luhut tidak memiliki kontrol mayoritas di TBS, sehingga kita tidak bisa berkomentar terkait Toba Bumi Energi," katanya.

Baca Juga: Tigor Otadan Sebut Ada Tiga Artis Alami Kecelakaan Tahun Ini, Berinisial V dan Y

Jodi juga menuturkan bahwa lantaran kelompok bisnis tersebut sudah mapan dan bergerak utamanya di sektor energi, maka GSI tidak dibentuk untuk mencari keuntungan bagi para pemegang saham.

"Saya lihat keuntungan mereka malah banyak digunakan untuk memberikan test swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan, kalau tidak salah lebih dari 60 ribu tes yang sudah dilakukan untuk kepentingan tersebut, termasuk juga membantu di Wisma Atlet," katanya.

Jodi juga menyebut partisipasi Luhut di GSI merupakan bagian dari usaha purnawirawan TNI itu untuk membantu penanganan pandemi di awal, selain adanya donasi pemberian alat-alat tes PCR dan reagen yang diberikan kepada fakultas kedokteran di beberapa kampus dan mengaku tidak pernah meraup keuntungan pribadi dari bisnis tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler