Media Asing Soroti Pustakawan Indonesia yang Tukarkan Sampah dengan Buku untuk Dibaca

9 November 2021, 19:59 WIB
Seorang pustakawan asal Indonesia, Raden Roro disosot media asing Reuters atas inovasi memberi buku baca yang ditukar dengan sampah. /Pixabay/ninocare./

PR DEPOK - Belum lama ini, seorang pustakawan di Indonesia dilaporkan telah membuat sebuah inovasi yang luar biasa dan berbeda daripada umumnya.

Sebuah perpustakaan sampah (limbah pustaka) yang berada di Desa Muntang, Purbalingga, Jawa Tengah, berinovasi untuk memberikan buku untuk dibaca hanya dengan memberi imbalan berupa sampah.

Raden Roro Hendarti, seorang pustakawan sekaligus pendiri perpustakaan tersebut mengatakan bahwa dirinya akan meminjamkan buku kepada siapapun yang hendak membaca, dengan syarat memberinya sampah.

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Densus 88 yang Setiap Hari Tangkap Teroris: Mau Teror Siapa? Malah Lawan Kotak Amal dan Kurma

Raden mengatakan bahwa hal tersebut ia lakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan indah di masa mendatang.

Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membangun budaya literasi kepada anak sedini mungkin, guna menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh dunia online.

“Mari kita bangun budaya literasi sejak dini untuk mengurangi dampak buruk anak dari dunia online,” kata Raden sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Dirinya menambahkan bahwa seluruh masyarakat harus sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, guna menyelamatkan bumi dari berbagai kerusakan yang ditimbulkan akibat sampah.

Baca Juga: Tak Lagi Tinggal di Rumah Raffi Ahmad, Dimas Ahmad: Manusia Harus Punya Privasi

“Kita juga harus menjaga sampah kita untuk melawan perubahan iklim dan menyelamatkan bumi dari sampah,” ujarnya menambahkan.

Inovasi luar biasa tersebut lantas mendapatkan sorotan dari salah satu media asing.

Dilaporkan, setiap harinya, Raden berkeliling menggunakan sebuah kendaraan bermotor beroda tiga, sembari membawa buku-buku yang hendak dipinjamkan yang telah tertata rapih di kendaraannya.

Raden mengatakan bahwa syaratnya untuk meminjam buku di perpustakaannya sangat mudah sekali, yaitu dengan mengumpulkan sampah yang umum dijumpai, seperti gelas plastik, plastik dan bungkus makanan, dan sejenisnya.

Baca Juga: Husin Shihab Bahas Deforestasi di Era Jokowi: Sejak Dipimpin Beliau Tak Pernah Dengar Ada Kebakaran Hutan

Raden juga mengatakan bahwa dirinya sering mengumpulkan sampah sekitar 100 kg setiap minggunya.

Kemudian, dirinya dibantu rekan-rekannya untuk memilah hasil sampah tersebut untuk didaur ulang dan dijual.

Jiah Palupi, selaku kepala perpustakaan umum utama di Desa Muntang, mengatakan bahwa inovasi terobosan Raden diharapkan dapat melawan kebiasaan buruk di kalangan anak muda yang kini sering kecanduan bermain game online.

Seorang pembaca langganan di perpustakaan tersebut yang berusia 11 tahun, Kevin Alamsyah, mengatakan bahwa dirinya sangat senang dapat membaca buku hanya dengan mencari sampah lalu ditukarkan dengan sebuah buku.

Baca Juga: Heran Habib Rizieq Koar-koar dari Penjara tuk Boikot Letjen Dudung-Kapolda Metro, Guntur: Saya Menuntut...

Dengan mencari sampah, ia berharap lingkungan akan menjadi bersih dan sehat, sehingga akan terbebas dari lingkungan yang kotor dan tidak sehat.

“Kalau sampah terlalu banyak, lingkungan kita akan kotor dan tidak sehat. Makanya saya cari sampah untuk pinjam buku,” ujarnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler