PR DEPOK – Aktivis hak asasi manusia yang juga seorang jurnalis senior Dhandy Laksono, mempertanyakan penyelesaikan lahan yang kini dijadikan Sirkuit Mandalika.
Pertanyaan ini dilontarkan Dhandy Laksono dalam sebuah cuitannya di Twitter, yang mengomentari postingan Presiden Jokowi yang tengah menjajal Sirkuit Mandalika, Jumat 12 November 2021.
Dalam cuitannya di Twitter, Jokowi menyebut jika ia tetap menjajal Sirkuit Mandalika meski tengah diguyur hujan hari itu.
“Saya tetap turun dan menjajalnya dengan sepeda motor saya,” kata Jokowi.
Baca Juga: Mulai 13-18 November 2021 Zodiak Berikut Akan Mengalami Patah Hati, Cek Zodiak Anda Sekarang!
Cuitan Jokowi ini lantas dibalas Dhandy Laksono dengan mempertanyakan soal lahan Sirkuit Mandalika yang sebelumnya milik masyarakat itu.
“Sudah beres urusan dengan rakyat pemilik tanahnya?,” kata Dhandy Laksono.
Kisruh penyelesaian lahan yang ada di areal Sirkuit Mandalikan, di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini kembali mencuat jelang penyelenggaraan WSBK 2021.
Sejumlah masyarakat yang mengklaim sebagai pemilik lahan kembali mempertanyakan penyelesaian pembebasan.
Bahkan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah juga memberikan atensi terhadap kisruh lahan di areal Sirkuit Mandalika.
Beberapa waktu lalu, Zulkieflimansyah mengadakan pertemmuan dengan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yakni PT ITDC, bersama Satgas Teknis dan Taktis Penyelesaian Lahan KEK Mandalika di Mapolda NTB.
"Kita dudukkan pada permasalahan hukum yang jelas. Kalau ada yang harus diganti rugi ya diganti rugi," kata Zulkieflimansyah yang ditemui usai pertemuannya di Mapolda NTB seperti dikutip dari Antara.
Dalam hal ganti rugi untuk status kepemilikan lahan enklave, Gubernur NTB memberi saran kepada PT ITDC agar segera mencari solusi tepat.
Menurut dia, jangan sampai persoalan lahan ini masih menggantung hingga berlangsungnya perhelatan World Superbike 2021 Mandalika pada 19-21 November 2021.
"Kalau misalnya ITDC kurang uangnya, pinjam saja di Bank NTB. Kan jaminan dia banyak, kenapa takut meminjam. Mau yang enklave mau yang mana saja, kalau kurang uangnya, pinjam saja," ujarnya.***