PR DEPOK – Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu mengkritik pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Kritik tersebut ia lontarkan usai Erick mengungkapkan bahwa bisnis model Garuda yang selama puluhan tahun digunakan salah.
Erick pun menerangkan bahwa kondisi Garuda meledak ketika terjadi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Menpora Tetapkan Jawa Barat sebagai Sentra Utama Design Besar Olahraga Nasional DBON
Melalui akun Twitter miliknya, @msaid_didu, Said Didu mempertanyakan pernyataan Erick tersebut.
“Semua masa lalu puluhan tahun salah?” tulis Said Didu sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 17 November 2021.
Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa setelah diperbaiki pada 2005 silam, Garuda mendapatkan keuntungan besar.
“Setelah diperbaiki 2005, Garuda untung besar,” tuturnya menjelaskan.
Akan tetapi, lanjut dia, Garuda mulai mengalami kerugian besar pada 2014 dan hal itu terjadi jauh sebelum pandemi Covid-19.
“Rugi besar mulai 2014, sblm pandemi,” ucap dia lagi.
Ia pun berharap kehebatan Erick mampu membuat BUMN semakin berjaya ke depannya, bukan justru semakin menumpuk utang.
“Semoga kehebatan Bpk menyalahkan puluhan tahun masa lalu akan mampu membuat BUMN makin jaya. Bukan makin banyak yg rugi dan makin banyak utang,” katanya.
“Pak Menteri @erickthohir yth, berapa banyak (mungkin ratusan orang) bodoh yg salah selama puluhan tahun masa lalu?” tutur dia lagi.
Lebih jauh, ia melontarkan pertanyaan pada Erick, apabila pejabat masa kini memang hebat, mengapa utang BUMN justru kian bertambah.
“Kalau pjbt masa kini hebat, kenapa utang BUMN tambah naik dan laba makin anjlok?” ujar Said Didu.***