Varian Covid-19 Omicron Diklaim Lebih Menular, Begini Penjelasan Menkes Budi Gunadi Sadikin

4 Desember 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi virus Covid-19 jenis omicron. /Unsplash/CDC

PR DEPOK - Hingga kini virus Covid-19 masih menjadi ancaman bagi penduduk dunia.

Pasalnya banyak varian baru Covid-19 yang mulai terdeteksi di beberapa negara, salah satunya Omicron.

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan mengatakan bahwa varian baru Covid-19 atau Omicron mempunyai tingkat penularan yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.

Baca Juga: 3 Cara Kembalikan Akun Facebook yang Diretas dan Tips agar Akun Tetap Aman, Ikuti Langkah Berikut Ini

"Kemungkinan lebih cepat penularannya ya," kata Budi dalam konferensi pers.

Budi juga menjelaskan hingga sampai dengan saat ini masih belum ditemukan adanya indikasi keparahan yang ditimbulkan varian tersebut.

Kemungkinan varian Omicron berpotensi untuk menurunkan kemampuan antibodi seseorang baik yang sudah mendapatkan vaksin lengkap ataupun yang memiliki antibodi alami setelah terpapar Covid-19.

"Kemungkinan besar iya, tapi ini semua kan belum terkonfirmasi," ujar Budi.

Baca Juga: 3 Cara Kembalikan Akun Facebook yang Diretas dan Tips agar Akun Tetap Aman, Ikuti Langkah Berikut Ini

Terkait karakteristik dari varian baru Covid-19 Omicron tersebut, Budi juga belum bisa menjelaskan lebih lanjut.

Pasalnya hingga saat ini peneliti masih meneliti varian tersebut.

"Jadi memang ada tiga kelompok bahaya ya, pertama meningkatkan keparahan, kedua meningkatkan transmisi penularan, dan ketiga menurunkan kemampuan antibodi seseorang," terang Budi.

"Untuk yang pertama itu belum terkonfirmasi, tapi untuk poin kedua dan ketiga itu kemungkinan besar iya. Tapi belum terkonfirmasi, karena masih diteliti oleh ahli," sambung Budi.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Kemenag Terbitkan Surat Edaran Saat Perayaan Natal

Diketahui, bahwa varian Omicron muncul pada Afrika yang diumumkan oleh salah seorang pejabat Afrika Selatan.

Ia sebelumnya mengumumkan jika telah muncul satu varian baru Corona di negaranya, varian yang dinamai B.1.1.529 tersebut pertama kali terdeteksi di Botswana.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyoroti jumlah suntikan harian vaksin Covid-19 yang tercatat mengalami penurunan selama empat pekan terakhir.

Baca Juga: FPI Akan Adakan Haul Setahun Tewasnya 6 Pengawal Habib Rizieq, Refly: Kita Harus Betul-betul Beri Keadilan

"Angka selanjutnya yang harus dicermati adalah cakupan dan laju vaksinasi di mana data menunjukan terjadinya penurunan pada jumlah suntikan harian selama empat minggu terakhir," ungkap Wiku seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Wiku menuturkan, hingga saat ini capaian suntikan dosis satu vaksin Covid-19 sudah hampir mencapai angka 70 persen.

Namun, capaian dosis kedua baru mencapai 25 persen.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler