Jokowi Minta Vaksinasi Booster Disiapkan untuk Januari 2022, Airlangga: Banyak Terdampak ke Anak-anak

7 Desember 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi - Vaksinasi Covid-19. /Freepik.

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penyuntikan vaksin booster atau  penyuntikan vaksin dosis ketiga segera disiapkan untuk bisa digelar pada Januari 2022.

Kabar tersebut disampaikan oleh Airlangga di Kantor Presiden, Jakarta, usai rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mengenai evaluasi PPKM, pada Senin, 6 Desember 2021.

“Bapak Presiden juga meminta agar kegiatan booster vaksinasi sudah dipersiapkan untuk di bulan Januari. Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait vaksin berbasis PBI dan non-PBI,” kata Airlangga.

Baca Juga: Lesti Kejora Menantikan Kelahiran Anak Pertama, Ini Jawaban Rizky Billar Saat Ditanya Kesiapannya Jadi Ayah

Selain itu, Jokowi juga menegaskan untuk melakukan percepatan pemberian vaksin Covid-19 terhadap masyarakat yang rentan dan anak-anak yang belum divaksin.

Adapun melakukan vaksinasi terhadap masyarakat yang rentan dan anak-anak memang diperlukan guna mencegah penularan Covid-19 varian baru yakni Omicron, karena dari hasil penelitian varian tersebut banyak menjangkiti anak-anak.

“Dalam hal ini karena yang banyak juga terdampak adalah anak-anak, maka vaksinasi anak-anak perlu untuk terus didorong,” kata Airlangga, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Sinopsis Bullet to the Head, Kerja Sama Pembunuh Bayaran dan Detektif untuk Mengalahkan Musuh Mereka Bersama

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga meminta jajarannya untuk terus melakukan evaluasi dan mengawasi perkembangan varian Omicron yang hingga saat ini telah terdeteksi di 45 negara.

Pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta adanya genome sequencing, dan melakukan pembatasan kegiatan masyarakat guna mengantisipasi penularan varian Omicron.

Airlangga menuturkan bahwa Jokowi memerintahkan guna mengantisipasi penularan Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru, maka berbagai kegiatan akan diikuti maksimal 50 orang.

Baca Juga: Shang-Chi akan Disutradarai Destin Daniel Cretton Lagi: Salah Satu Hal Terpenting dalam Hidup Saya

Adapun terkait kebijakan pembatasan kegiatan saat libur Natal dan Tahun Baru akan disesuaikan dengan imbauan dari WHO dan dituangkan dalam instruksi menteri dalam negeri.

“Namun kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi kegiatan maksimal di mal, kemudian untuk restoran maksimal 75 persen dan di berbagai kegiatan 75 persen. Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin,” kata Airlangga.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler