Hadapi Era Digitalisasi, Erick Thohir: Tidak Terelakkan, Kita Butuh 17,5 Juta Ahli Digital sampai 2035

12 Desember 2021, 14:45 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir. /ANTARA/Dhemas Reviyanto

PR DEPOK – Saat ini dan masa mendatang, dunia global dan Indonesia dihadapkan dengar era digitalisasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan ahli dibidang digital sebanyak 17,5 juta orang.

"Ini yang namanya digital tidak terelakkan, kita membutuhkan 17,5 juta ahli digital sampai 2035," ujar Erick Thohir sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 12 Desember 2021.

Baca Juga: Squad Persib Bandung dalam Kondisi Bugar, Robert Alberts: Kondisi Pemain Sangat Fit

Erick Thohir menyampaikan bahwa posisi tersebut sebaiknya diisi oleh putra putri bangsa Indonesia.

Tak hanya itu, ia menilai bahwa start up di Indonesia akan selalu bertumbuh dan berkembang.

"Apalagi kalau kita benchmarking antara Amerika Serikat, China, dan Indonesia, jumlah startup Indonesia akan terus tumbuh. Ini merupakan kesempatan," ujar Erick Thohir.

Baca Juga: Kepergiaan Vanessa Angel Belum Genap 40 Hari, Nikita Mirzani Tuding Fuji Pergi Dugem

Pada saat sebelumnya, Erick Thohir menerangkan bahwa pihaknya mendorong dan memfasilitasi pengembangan industri digital di Indonesia.

Harapan Menteri BUMN itu menginginkan agar Telkom membuka secara luas data center di Indonesia guna mendukung aktivitas bisnis pengusaha lokal.

Dalam hal pendanaan start up, Erick Thohir akan memfokuskan kepada BRI Ventures, Mandiri Capital, MDI, dan TMI.

Baca Juga: Persib Bandung Lakukan Rotasi Pemain saat Lawan Persik Kediri

Hal ini bertujuan untuk mendorong para generasi muda untuk memiliki perusahaan-perusahaan baru sehingga lahir unicorn-unicorn baru.

Melihat kepada potensi saat ini, Erick Thohir menilai bahwa Indonesia baru memiliki lima unicorn dan sangat dimungkinkan menjadi 25 unicorn dalam beberapa tahun mendatang.

Tak hanya itu, ketika banyak perusahaan-perusahaan besar lahir, akan banyak lapangan pekerjaan dan pencari kerja yang terserap sehingga era digitalisasi tidak mengandalkan sumber daya alam saja.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler