Sebaran Virus Omicorn di Indonesia Bertambah 68 Kasus, Satgas Minta Tidak Ada Pesta di Tahun Baru 2022

29 Desember 2021, 18:47 WIB
Ilustrasi Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch/

PR DEPOK - Sebaran virus Omicorn di Indonesia bertambah 68 Kasus, Satgas minta masyarakat untuk tidak membuat pesta besar-besaran di tahun baru 2022

Pemerintah telah mengumumkan adanya tambahan kasus baru Covid-19 jenis Omicorn di Indonesia.

Kini kasus tersebut telah tercatat sekitar 68 kasus. Karena adanya penambahan sekitar 21 orang yang terjadi per hari ini dari total sebelum sebanyak 47 orang.

Baca Juga: Kartu Prakerja Tutup Buku, Berikut Angka Capaiannya Sepanjang 2021

"Pagi tadi kami menemukan lagi 21 orang (pasien yang terpapar Omicron). Sehingga total kasusnya sampai dengan saat ini mencapai 68 orang," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News.

Menurut Budi penambahan kasus berasal dari perjalanan luar negeri (Imported case). Sementara untuk transmisi lokal baru diketahui di satu pasien yang bermukim di Apartemen Green Bay Pluit.

Kabarnya pelaku perjalanan yang terkena virus Omicorn berasal dari negara Uni Emirat Arab dan Turki.

Baca Juga: Polri Imbau Tidak Ada Nobar Piala AFF 2020, Ridwan Kamil Tak Jadi Nobar: Nonton di Rumah Masing-masing Saja

"Pelaku perjalanan paling banyak dari Uni Emirat Arab dan Turki," sambungnya.

Karena kabar tersebut, Pemerintah melalui Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi.

Meminta kepada masyarakat untuk tidak memperingati perayaan tahun baru dengan pesta besar-besaran termasuk adanya arak-arakan.

Baca Juga: Soal Pinjaman Ancol Rp1,2 Triliun, Ferdinand Hutahaean Aneh: Memang Tuyul Makannya Banyak dan Mahal ya?

Sonny juga meminta pihaknya untuk menutup alun-alun kota ketika perayaan tahun baru dilaksanakan. Alasannya karena transmisi lokal kasus Covid-19 varian Omicorn sudah mulai muncul di tanah air.

"Perayaan tahun baru 2022 dilakukan di lingkungan masing-masing yang tidak berpotensi menimbulkan kerumunan,” ujar Sonny.

Sebelumnya, virus Omicorn mendadak muncul dan menyerang secara global. Virus ini diketahui memiliki waktu penggandaan secara singkat yakni dua sampai tiga hari.

Bahaya dari penggandaan Omicorn ini lah yang membuatnya dapat meningkat cepat secara signifikan seperti yang saat ini terjadi di Inggris dan Amerika Serikat.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: PMJNews

Tags

Terkini

Terpopuler