Mengapa Pemerintah Melonggarkan Berbagai Kegiatan Selama Nataru Meski RI Terus Catat Tambahan Kasus Omicron?

- 28 Desember 2021, 22:55 WIB
Ilustrasi lalu lintas.
Ilustrasi lalu lintas. /Mikechie Esparagoza

PR DEPOK - Pertengahan Desember lalu, Indonesia melaporkan kasus pertama varian Omicron yang merupakan imported case.

Hingga kini, 98 persen kasus Omicron di Tanah Air berasal dari pelaku perjalanan internasional.

Namun memasuki masa libur Natal dan tahun baru (Nataru) mengapa pemerintah tidak memutuskan untuk memperketat mobilitas masyarakat untuk mencehah meledaknya kasus baru?

Baca Juga: 4 Strategi Pemerintah untuk Tangani Penyebaran Kasus Omicron di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah memutuskan untuk memlonggarkan berbagai kegiatan selama Nataru karena laju penularan Covid-19 bisa terkendali dengan baik.

"Ini yang menyebabkan kenapa kita confidence (percaya diri) untuk membuka gerakan orang secara lebih leluasa pada menjelang Natal dan tahun baru kali ini," ujar Muhadjir dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Selama dua pekan terakhir, kasus harian nasional terus mengalami penurunan dengan rata-rata kasus konfirmasi 100-300 kasus per hari.

Baca Juga: Egy Maulana Akui Indonesia Tak Gentar Hadapi Thailand di Final Piala AFF 2020: Bola itu Bundar

Selain itu, tren positivity rate juga semakin rendah di bawah 1 (0,1-0,2 persen).

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x