Sindir Usulan Perpanjangan Jabatan Presiden, HNW: Dunia Usaha yang Dapat Ratusan Triliun Mestinya Bantu Negara

11 Januari 2022, 15:00 WIB
Politisi PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW). /Dok. MPR RI./

PR DEPOK – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, meminta dunia usaha tidak membuat gaduh dengan mengusulkan perpanjangan jabatan presiden.

Hidayat Nur Wahid atau HNW bahkan menyindir dunia usaha yang mendapat kucuran dana ratusan triliun dari APBN, untuk membantu bangsa dan negara bangkit dari Covid-19.

Menurut HNW, usulan dunia usaha soal perpanjangan jabatan presiden ini sangat inkonstitusional dan malah akan merugikana dunia usaha.

Baca Juga: Jadi Kandidat Cawapres Terkuat Setelah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil: Jujur Saya Kaget

Tidak Malah Bikin Gaduh Dg Usulkan Perpanjang Jabatan Presiden Yg Inkonstitusional dan Rugikan Dunia Usaha Juga,” kata HNW dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @hnurwahid.

Cuitan Hidayat Nur Wahid atau HNW.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, kalangan pengusaha membutuhkan stabilitas ekonomi dan politik untuk bisa bangkit dari pandemic Covid-19.

Bahlil bahan sempat menyinggung soal perpanjangan masa pemerintahan Jokowi berdasarkan temuan survei yang juga sejalan dengan beberapa diskusi yang dilakukan dunia usaha.

Baca Juga: Sarankan Shin Tae-yong Jadi Selebgram dan Terima Endorse saat Pensiun, Deddy Corbuzier: Nanti Saya Manajerin

"Rata-rata mereka (pengusaha) berpikir, bagaimana proses demokrasi dalam konteks peralihan kepemimpinan jika ada ruang dapat diundur? Alasannya, para pengusaha baru menghadapi persoalan pendemi Covid-19 dan saat ini perlahan bangkit. Jika harus menghadapi persoalan politik dalam waktu dekat akan memberatkan," kata Bahlil seperti dikutip dari Antara.

Bahlil mengatakan, bangsa Indonesia perlu memutuskan persoalan mana yang menjadi prioritasnya. Apakah itu persoalan menyelesaikan pandemi, pemulihan ekonomi atau memilih kepemimpinan baru lewat Pemilu.

Bahlil bahkan optimistis, pertumbuhan ekonomi akan semakin baik yang diikuti tercapainya target investasi tahun 2021 sebesarRp900 triliun dan rencana pencapaian target investasi tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun.

Baca Juga: Alasan Shin Tae-yong Pilih Indonesia Ketimbang China yang Bayarannya Tinggi: Ada Potensi

"Kami kerja siang malam di kabinet ini dan detail. Bapak Presiden bukan kasih perintah terus melepas. Beliau mengecek sudah sejauh mana, masalahnya apa dan targetnya apa?" katanya Bahlil.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @hnurwahid

Tags

Terkini

Terpopuler