Jubir Kemenkes Sebut Meluasnya Omicron Didominasi PPLN, Gus Umar: Fine, Kalianlah Penyumbang Terbanyak

11 Januari 2022, 19:30 WIB
Gus Umar menanggapi kasus omicron yang kian meluas dengan pelancong luar negeri penyumbang terbanyak./ Instagram @UmarHasib /

PR DEPOK - Kasus Covid- 19 varian Omicron kian meluas dengan total keseluruhan 414 orang terpapar dan 50 kasus transmisi lokal.

Juru Bicara atau Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di mana terbanyak dari Arab Saudi dan Turki.

Soal kasus Omicron yang kian meluas dan didominasi oleh PPLN, kemudian ditanggapi oleh salah satu tokoh NU Gus Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Sebut Ada Pihak Ambil Keuntungan saat Pandemi, Rizal Ramli: Nyindir Sopo toh?

Melalui akun Twitter pribadinya, @umar_hasibuan75, dia pun mengatakan bahwa pelancong itulah penyumbang terbesar kasus Omicron di Indonesia.

"Buat kalian yg melancong keluar negeri. Fine, kalianlah penyumbang terbanyak kasus omicron di indonesia," kata Gus Umar seperti dikutip Pikitanrakyat-Depok.com pada Selasa, 11 Januari 2022.

Cuitan Gus Umar. Tangkap layar Twitter @umar_hasibuan75

Baca Juga: Hadir di Podcast Deddy Corbuzier, Shin Tae-yong Ungkap 3 Kekurangan Pemain Timnas Indonesia

Diketahui bersama, seiring berjalannya waktu, pergerakan kasus maupun probable Omicron begitu cepat.

Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkap bahwa diperkirakan pada tiga hingga empat minggu ke depan, akan mencapai puncaknya, yakni di pertengahan Februari 2022.

Diungkap Nadia, pola kasus Omicron di Indonesia diproyeksikan sama dengan apa yang terjadi di Afrika Selatan, yakni kasus akan terus meningkat sampai pada fase tertinggi dalam 30- 40 hari.

Baca Juga: Karier Moncer dan Kian Terkenal, Fuji Adik Ipar Vanessa Angel Singgung Soal Kesehatan Mental

Puncak kasus menurut Kemenkes, akan demikian juga polanya. Total kasus di Jakarta saja bisa mencapai 21 ribuan sehari.

Jumlah ini, menurut Nadia, tentu meningkat sangat tajam bila dibandingkan dengan kasus harian di Jakarta saat ini.

Untuk diketahui, kasus harian paling tinggi dalam seminggu ke belakang mencapai 500an orang.

Terkait hal tersebut, Nadia berharap kasus bisa terus ditekan dengan peran masyarakat yang harus menaati protokol kesehatan dan menahan diri untuk tidak ke luar negeri dulu.***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler