Bandara Kertajati Dipilih sebagai Lokasi Transit, Kepala Dinkes Indramayu: Jangan Terlalu Khawatir Tertular Virus Corona

1 Maret 2020, 18:18 WIB
KEPALA Dinkes Indramayu mengimbau warganya untuk tidak khawtir terkait kepulangan ABK Diamond Princess yang transit di Bandara Kertajati pada Minggu, 1 Maret 2020.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia berencana memulangkan sebanyak 69 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi ABK kapal pesiar Diamond Princess yang telah menjalani masa karantina lebih dari dua pekan di Perairan Yokohama, Jepang.

Sebelumnya Pemerintah Indonesia telah melakukan proses pemulangan sebanyak 188 WNI yang berada di kapal World Dream pada Kamis, 27 Februari 2020 lalu.

Direncanakan pada Minggu siang waktu Tokyo setelah makan siang yang dikirim oleh KBRI Tokyo, para WNI turun satu per satu dari kapal untuk diukur subu tubuhnya.

Menurut keterangan dari Kementerian Luar Neger (Kemenlu) RI, nantinya apabila terdapat WNI yang memiliki suhu lebih panas dari angka yang telah ditetapkan oleh Protokol Kesehatan Indonesia diminta untuk kembali ke kapal.

Baca Juga: Mekanisme Kepulangan WNI ABK Diamond Princess di Jepang setelah Jalani Masa Karantina 

Direncanakan WNI ABK tersebut akan bertolak dari Bandara Haneda pada Minggu pukul 18.00 waktu setempat dan diperkirakan akan mendarat di Bandara Kertajati, Majalengka sekitar pukul 23.30 WIB.

Dan nantinya setelah mendarat di Bandara Kertajati, 69 WNI ABK tersebut akan dibawa ke pelabuhan PLTU Indramayu melalui jalur laut untuk menuju lokasi observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.

Tim Gabungan yang terdiri dari TNI, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan KBRI Tokyo didukung sepenuhnya oleh Kementerian Luar Negeri Jepang serta petugas kesehatan Jepang membantu proses pemulangan ini.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, menanggapi pemilihan Bandara Kertajati sebagai lokasi transit 69 WNI ABK, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara meminta kepada masyarakat Indramayu untuk tidak terlalu khawatir akan tertular virus corona dengan kedatangan sejumlah WNI ABK tersebut.

Baca Juga: Liverpool Telan Kekalahan Perdana Musim ini, Juergen Klopp: Mereka Layak Menang, Selamat Watford 

Lebih lanjut, Deden Boni menekankan bahwa penularan virus corona itu terjadi apabila memang ada kontak secara langsung.

Kemudian dirinya meminta kepada masyarakat sekitar untuk tidak melihat atau mendekati secara langsung saat proses transit berlangsung, pasalnya pengamanannya pun sudah diperketat.

"Penularan virus itu jika kontak langsung dengan jarak kurang lebih 2 meter dalam ruang terbuka. Untuk itu masyarakat tidak diperbolehkan juga melihat atau mendekati rencana transit pasien,"

Baca Juga: Indonesia Dukung Penuh Komitmen Perdamaian AS-Taliban 

Lebih lanjut dia mengatakan pelaksanaan rute pemindahan WNI yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess akan dikawal langsung oleh tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan juga TNI yang sudah terlatih.

"Semua ini sudah sesuai prosedur penanganan karantina atau isolasi," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler