PR DEPOK - Politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya tampak mengomentari kabar pelaporan aktivis Nicho Silalahi ke polisi.
Seperti halnya Edy Mulyadi, Nicho Silalahi dilaporkan oleh Dewan Adat Dayak lantaran salah satu cuitannya dianggap telah menyinggung warga Kalimantan.
Mustofa Nahrawardaya pun tak habis pikir dengan aksi pelaporan tersebut, dan penasaran pihak mana lagi yang akan menjadi target selanjutnya.
Dia menanyakan pihak yang akan bernasib sama dengan Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi, yakni dilaporkan ke polisi.
"Hadeuh. Siapa lagi setelah ini?," ujar Mustofa Nahrawardaya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @TofaTofa_id pada Kamis, 3 Februari 2022.
Kejadian-kejadian semacam itu lantas membuat Mustofa Nahrawardaya merasa miris.
Pasalnya ia mengungkapkan bahwa kini masyarakat Indonesia jadi lebih sering menyelesaikan masalah dengan melaporkan ke polisi.
Baca Juga: Akui Didatangi Mendiang Vanessa Angel dalam Mimpi, Medina Zein: Demi Allah, Rasulullah, Dia Senyum
"Indonesiaku kok kayak gini skrg. Urusannya polisi mulu," ucapnya menambahkan.
Untuk diketahui, Nicho Silalahi sebelumnya sempat membuat cuitan yang dinilai menyinggung warga Kalimantan.
Cuitan itu tak lepas dari komentar Nicho Silalahi terkait kasus Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat 'jin buang anak'.
Nicho Silalahi secara tidak langsung menyebut warga Kalimantan menjual para perempuan ke China untuk dijadikan 'budak seks'.
Pernyataan tersebut akhirnya membuat nama Nicho Silalahi trending di platform Twitter dengan tagar #BersatuLaporkanNichoSilalahi.
Kemudian, ia pun dilaporkan oleh Dewan Adat Dayak ke Direktorat Reserse dan Kriminal Polisi daerah Kalimantan Barat pada Rabu, 2 Februari 2022 kemarin.***